Debat Cawapres

Turunkan Angka Stunting, Ma'ruf Amin Akan Sampaikan Strategi Ini

JAKARTA (MR) - Isu stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan nutrisi menimbulkan banyak dampak negatif diperkirakan bakal ramai dibahas dalam debat cawapres yang digelar pada malam hari ini.

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin diprediksi bakal menjelaskan strategi untuk menekan angka stunting di masa mendatang. Ia akan tampil tanpa beban terutama karena semasa pemerintahan presiden petahana telah dibuktikan angka stunting sudah turun. 

"Prevalensi stunting di Indonesia sudah menurun dari 37,2 persen menjadi 30,8 persen. Hal itu diapresiasi Bank Dunia," kata Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Ida Fauziyah, Ahad, 17 Maret 2019.

Meski begitu, ia mengakui bahwa angka kekerdilan masih tinggi. Oleh sebab itu, Jokowi-Ma'ruf berkomitmen untuk terus menurunkan prevalensi kekerdilan. Targetnya angka itu turun menjadi 20,8 persen, bahkan jangan ada lagi anak tumbuh stunting. Kubu 01 akan menggunakan pendekatan dana desa untuk menyelesaikan stunting mengingat lebih banyak terjadi di perdesaan.

Terkait perlindungan anak, Ida mengatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf memiliki program pengembangan sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak. Saat ini kekerdilan atau stunting masih menjadi salah satu masalah pembangunan anak di Indonesia.

Selain menyelesaikan masalah stunting, juru kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, Dedek Prayudi menyebutkan salah satu isu yang akan dibahas adalah optimisme menyambut peluang bonus demografi. Mantan peneliti kebijakan United Nations Population Fund itu mengatakan terdapat sejumlah poin dari visi-misi Jokowi yang menjawab dua tantangan fundamental bonus demografi, yakni pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan pemuda.

Pertama, Kartu Indonesia Pintar hingga bangku kuliah. Kedua, Peningkatan kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan ekspansi badan-badan pelatihan. "Ketiga, ekspansi, revitalisasi dan penguatan sentra-sentra digital dan membangun pembangunan SDM digital," kata Dedek.

Dedek menilai bahwa tiga poin ini tergabung di dalam rangkaian skema pemberdayaan pemuda yang akan mendorong peningkatan kualitas SDM pemuda agar siap pakai, sesuai kebutuhan jaman dan kompetitif. Mengenai pemberdayaan perempuan, dua program unggulan capres 01 yakni Program child care atau penitipan dan pengasuhan anak secara masif yang dinilai akan mendorong kesetaraan dan kesempatan kerja antara perempuan dan laki-laki.

Sementara itu, Koordinator Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ledia Hanifa Amaliah, pihaknya akan berfokus pada penguatan ketahanan keluarga untuk melindungi anak Indonesia. Hal ini didasari oleh banyak persoalan anak bersumber dari kerentanan keluarga.

Ledia mengatakan beberapa keluarga memiliki ketahanan yang tidak kuat, salah satunya karena mengalami kemiskinan dan pemiskinan sehingga penghambat tumbuh kembang anak. Persoalan yang muncul kemudian adalah anak kurang gizi, yang selanjutnya pada anak tumbuh kerdil atau stunting  dan penurunan kecerdasan anak. (*)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan