Daerah

Dandim 0318 Natuna Pimpin Apel Konsolidasi Ops Ketupat Selegi 2019

NATUNA (MR) - Polres Natuna laksanakan Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Seligi-2019 dan Persiapan Pam Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Polres Natuna , bertempat di Lapangan Apel Polres Natuna, Kamis (13/06/2019) pagi. 
 
Adapun kegiatan dipimpinan langsung oleh Dandim 0318 Natuna Letkol (Czi) Ferry Kriswardana S.Sos, M.Tr selaku Pimpinan Apel didampingi oleh  Wakapolres Natuna Kompol Renan dan Perwira Apel Kapolsek Bunguran Timur Kompol M. Sibarani  serta Komandan Apel Kasat Sabhara Polres Natuna AKP Ahmad Rudi Prasetyo, S
 
Adapun Amanat Kapolda Kepri yang dibacakan oleh Dandim 0318 Natuna Letkol (Czi) selaku pimpinan apel sebagai berikut. 
 
Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Seligi-2019 dan kesiapan Pengamanan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU). Operasi Ketupat Tahun 2019 telah diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia termasuk Polda Kepri dengan Sandi Operasi Ketupat Seligi-2019 yang diselenggarakan selama 13 hari mulai tanggal 29 Juni sampai dari 10 Juni 2019. 
 
Dalam Operasi ini Polda Kepri telah melibatkan sebanyak 1.282 Personel Pengamanan Gabungan yang terdiri dari Unsur Polri, TNI, Pemda, serta Stakeholders terkait dan Elemen Masyarakat lainnya di seluruh Jajaran Polda Kepri, dengan jumlah 15 Pos Pengamanan, 32 Pos Pelayanan, 10 Pos terpadu dan 3 Pos bergerak.
 
Berdasarkan Hasil Analisa dan Evaluasi dalam Pelaksanaan Operasi Ketupat Seligi 2019 dapat disimpulkan. 
 
Kasus Laka Lantas yang terjadi, korban meninggal Dunia 6 orang, luka berat 4 orang, luka ringan 7 orang, dibanding tahun 2018 telah terjadi sebanyak 6 kasus yang berarti adanya peningkatan sebanyak 3 kasus atau naik 33 %, ini menjadi perhatian kita semua terutama pengemban fungsi Lalu Lintas 3 apakah ini faktor human error atau sarana dan prasarana jalan.
 
Saya Perintahkan Direktur Lalu Lintas agar dilakukan evaluasi secara menyeluruh, agar dimasa yang akan datang tidak terulang kembali.
 
Kasus Kriminalitas menonjol yang terjadi selama Operasi adalah sebanyak 5 kasus, yaitu : Curat 1 kasus, Curas 2 kasus, Penipuan 1 Kasus dan penemuan Mayat 1 Kasus.
 
Penumpang yang berangkat melalui pelabuhan laut tercatat sebanyak 286.474 orang dan kedatangan sebanyak 235.922 orang dengan 51 Pelabuhan Laut yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
 
Keberangkatan melalui Bandara sebanyak 69.790 orang dengan 660 penerbangan dan kedatangan sebanyak 97.057 orang dengan 
617 penerbangan melalui 7 bandara yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
 
Selama Operasi Ketupat Seligi-2019 juga telah dilakukan serangkaian kegiatan dan langkah-langkah sebagai berikut 
 
Pertama menjaga Stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di seluruh Provinsi Kepri.
 
Secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua Instansi terkait seperti Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah Kabupaten/Kota, Bulog, Bea Cukai, Satgas Pangan Polda Kepri dan Satuan Kewilayahan, sehingga upaya penimbunan oleh Kelompok Kartel / Mafia Pangan, maupun perilaku Negatif lainnya yang mencoba menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan, dapat diantisipasi di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
 
Kedua adalah pengamanan dan kelancaran serta keselamatan arus mudik dan arus balik di Wilayah Provinsi Kepri. 
 
Saya telah memberikanpenekanan kepada seluruh personel yang bertugas dilapangan baik yang ada di pos pelayanan maupun Pos pengamanan, agar benar-benar memberikan pelayanan, Pengamanan dan Pertolongan serta Pemantauan secara cermat. 
 
Berbagai strategi bertindak yang telah ditetapkan dan telah diikuti dengan baik sehingga arus mudik dan arus balik dapat berjalan dengan baik di seluruh Wilayah Provinsi Kepri.
 
Ketiga adalah Potensi Bencana Alam dan Gangguan Kamtibmas lainnya, seperti Curat, Curas, Curanmor, Pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis selama Ops Ketupat Seligi-2019 berlangsung para Kasatwil sudah mengambil langkah langkah Preemtif maupun Preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada. 
 
Saya Berharap, agar seluruh satuan Kewilayahan dapat terus menerus berkoordinasi dengan pihak TNI, Basarnas, BMKG, dan pihak terkait lainnya, dalam upaya mengantisipasi dan mewaspadai potensi yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
 
Keempat adalah ancaman tindak pidana terorisme.
 
Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, Saya sudah menekankan kepada seluruh jajaran, untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi Intelijen, pengamanan tempat Ibadah, pusat keramaian, Mako Polri, Objek Vital serta aspek keselamatan personel pengamanan lainnya, yang tetap menjadi perhatian, sehingga ancaman Terorisme sampai saat ini di Wilayah hukum Polda Kepri dapat dicegah, hal ini juga berkat kerjasama dengan aparat keamanan lainnya seperti TNI, Pemerintah Daerah dan seluruh Elemen Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
 
Oleh sebab itu untuk mewujudkan keamanan secara umum di wilayah Provinsi Kepri, Saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polda Kepri , untuk terus menerus meningkatkan kerjasama dengan rekan rekan TNI, Pemerintah Daerah serta Stakeholders terkait lainnya serta seluruh elemen Masyarakat, agar Provinsi Kepri yang kita cintai ini tetap dalam keadaan aman dan kondusif.
 
Saya selaku Kapolda Kepulauan Riau, mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan “Operasi Ketupat Seligi Tahun 2019”, yang telah berakhir pada tanggal 10 Juni 2019, diselenggarakan selama 13 hari. 
 
"Semoga pengabdian yang telah saudara berikan dengan penuh keihklasan dapat menjadi sebuah catatan amal ibadah di hadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,".
 
Berdasarkan direktif Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Video Conference hari Senin tanggal 10 Juni 2019 ada agenda Nasional yang akan kita laksanakan yaitu kesiapan pengamanan sidang perselisihan hasil Pemilu yang akan di gelar pada tanggal 14 Juni 2019.
 
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan keamanan di wilayah Provinsi Kepri saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polda Kepri, agar bekerja sama dengan rekan-rekan TNI, Pemerintah Daerah, stakeholder terkait dan elemen masyarakat ,untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Provinsi Kepulauan Riau, agar tetap aman dan kondusif serta memelihara kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
 
Deklarasi bersama ini berbunyi “Kita menolak kerusuhan, Kita menolak segala bentuk privokasi, Kita tidak ingin terpecah belah oleh sekelompok orang  yang tidak  bertanggung jawab untuk  mengambil  keuntungan sesaat, Kita cinta perdamaian ".
 
Adapun tujuanya dari Apel Konsolidasi ini untuk dan  sekaligus mengecek kesiapan kita menghadapi pengamanan sidang perselisihan hasil Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi. 
 
"Mari Kita Bekerjasama Menjaga Provinsi Kepri Bunda Tanah Melayu Agar Tetap Aman dan Nyaman," kata Inspektur upacara Fery. 
 
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan Halal Bihalal Polres Natuna bersama Pemda, TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019, kegiatan Deklarasi, penandatanganan penolakan segala bentuk kerusuhan dan tindakan anarkis terkait sidang perselisihan hasil Pemilu tahun 2019 di Mahkamah Konstitusi RI dan mendukung Indonesia Damai. (agung)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan