Riau

Forum Komunikasi Aktivis Inhil: Musuh Kita Bukan Aparat

TEMBILAHAN (MR) - 21 September 2019, Tepat pukul 20.00 WIB s/d selesai, Forum Komunikasi Aktivis Inhil (FKAI) melaksanakan diskusi dengan Tema MAHASISWA VS APARAT (Siapa yang untung, siapa yang buntung?) untuk menyikapi kondisi yang terjadi setelah Aliansi Pemuda Mahasiswa Inhil (APMI) melakukan demonstrasi pada 16 September 2019 dengan semangat menolak lupa dan menuntut janji Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir (Inhil). Diskusi tersebut  dilaksanakan karena sebelumnya beredar video tindakan anarkis dari pihak keamanan kepada mahasiswa yang tergabung dalam APMI, sehingga membuat banyak pihak menganggap bahkan mempolarisasi pesan seolah-olah pihak keamanan adalah musuh mahasiswa atau sebaliknya.

"Salah satu akibat dari viralnya video itu adalah munculnya anggapan bahwa mahasiswa bermusuhan atau melawan aparat. Padahal kita tidak menjadikan aparat itu musuh, yang kita lawan adalah kebijakan atau pembuat kebijakan yang menindas." Sebut Irsyad (Ketua Pelaksana Diskusi).

Kelompok kajian yang tergabung di dalam FKAI seperti GMNI INHIL, PMII INHIL, DAN HMI KOMISARIAT EKONOMI UNISI pada diskusI ini menghadirkan pemateri dari kalangan aktivis, yaitu Herwanissitas selaku mantan aktivis 98', dan Syukron Royyan selaku aktivis mahasiswa.

"Jangan sampai gerakan teman-teman mahasiswa salah mengambil sikap, terutama sikap dalam menentukan siapa yang harus dilawan. Ingat, aparat itu tugasnya memang mengamankan, dan kalian sebagai mahasiswa meneriakkan apa yang rakyat rasakan. Nah, Soal bentrok itu hanyalah persoalan mis komunikasi saja, andaikan dewan dengan sigap menyikapi masa aksi dengan berunding baik-baik, tentu bentrok tidak akan terjadi. Hanya ada dua kemungkinan, pertama dewan itu bingung bagaimana menyikapi, kedua dewan itu sengaja tidak menyikapi. Wajar bentrok terjadi." Terang Herwanissitas saat menyampaikan materi.

Dari perspektif lain, syukron yang juga sebagai pemateri berpendapat bahwa masing-masing gerakan punya karakteristik tersendiri, harus diapresiasi, jangan menyindir satu sama lain.

"Hari ini pesan di udara itu cukup jelas, seolah-olah ada mahasiswa yang tahunya rusuh, seperti video bentrok itu, dan ada mahasiswa yang benar-benar berbuat dengan aksi nyata, seperti statement yang akan memadamkan api itu. Padahal kedua tindakan tersebut sama-sama baik dan bagus. Yang satu mengambil peran sebagai relawan, dan yang satu lagi menjalankan peran sebagai pengawal kebijakan." Sambung syukron.

Diskusi berjalan lancar hingga selesai, dan peserta mengakui bahwa aparat bukanlah musuh.

"Alhamdulillah, diskusi berjalan lancar dan kawan-kawan yang hadir menunjukkan sikap sepakat bahwa aparat bukanlah musuh, tapi sistem yang menindas dan penindas itu sendiri yang merupakan musuh. Dan bentrok itu mengakibatkan aparat dan mahasiswa sama-sama buntung." Ucap Irsyad.

Irsyad berharap semua yang hadir pada dialog tersebut agar dapat kembali fokus pada perjuangan sebagaimana yang sudah direncanakan dan digerakkan sebelumnya.

"Jangan sampai pecah fokus kita, kembali kita sorot kebijakan yang berimbas pada ketidakadilan dan penindasan." Tutupnya.***(rls) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan