Riau

Ditanya Soal Tambak Udang, Kades Cingam Berkilah

RUPAT (MR) – Pulau Rupat merupakan pulau terluar di Provinsi Riau yang berdekatan dengan Negara tetangga Malaysia dan memiliki hutan mangrove maupun bakau yang sangat luas. Namun, hutan di pesisir pulau tersebut terancam rusak dan punah, akibat ulah pengusaha bisnis yang ingin meraup keuntungan besar.

Kegiatan bisnis yang mengancam hutan dipesisir laut di pulau Rupat terancam punah tersebut seperti adanya tambak udang yang berada tepat dibibir pantai ketapang atau berada di Desa Sungai Cingam, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis yang merambah puluhan hektar Pohon Bakau yang berada disekitarnya.

Program Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Bengkalis gesa Pulau Rupat wujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK ) Pariwisata berada pada gugus terluar, Pulau Rupat berbatasan langsung dengan Negeri Malaysia.

Kunjungan Menpar Arief Yahya ke Rupat dalam rangka percepatan wujudkan Rupat sangat strategis sebagai Pulau KEK  Pariwisata.

Menpar mencontohkan dua potensi industri pertanian dan pariwisata bisa berbarengan membangun KEK di Rupat, seperti agrowisata, ada kelapa sawit, karet, perikanan, dan kelapa.

Seiring geliat WUjudkan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) , pihak investor terlihat mulai membuka usaha pertambakan/tambak udang.

Salah satunya Pengusaha telah membuka usaha tambak Udang di bibir Pantai Ketapang, di Desa Sugai Cingam, Kecamatan Rupat Selatan.

Hadirnya Usaha Tambak Udang yang disnyalir ratusan hektar ini, menuai plus minus dari tanggapan masyarakat maupun para tokoh masyarakat.

Dipastikan areal lahan pertambakan akan mengorbankan Hutan Bakau, disisi lain Pemerintah Pusat dan Daerah sedang disibukkan temuan abrasi yang tinggi, dalam waktu panjang akan berdampak pada pulau tersebut.

Atas permasalahan Tambak Udang yang ada di Desa Sungai Cingam, Kecamatan Rupat, Wartawan mencoba meminta keterangan dari Kepala Desa yang bernama Azman namun tanggapan yang diberikan sang pemimpin di Desa tersebut malah berkilah.

“Saya sudah bicarakan perihal ini dengan Sunardi waktu di acara porwa. Intinya kita sudah membuka ruang untuk Koordinasi langsung dengan pihak perusahaan kemaren kita juga di telpon yang katanya dari intel kodim terus kita lanjutkan ke pihak legal,” ujar Kepala Desa Sungai Cingam Azman.

Ketika pihak wartawan menanyakan kepada Kepala Desa Sungai Cingam, Azman siapa Sunardi dan posisinya sebagai apa, malah sang kades bungkam tidak memberikan tanggapan apapun atas pertanyaan wartawan.

Malah sang Kepala Desa menjawab lain dari arah pertanyaan wartawan seperti melindungi tempat usaha Tambak Udang yang saat ini menjadi polemik ditengah-tengah masyarakat.

“Saya ini kades yang kewenagannya terbatas, persoalan status lahan dan urusan lain banyak instansi yang bertangung jawab seperti BPN, BAPEDA, PU, PERIKANAN serta lain-lain. Saya yakin Dinas tersebut tidak asal mengeluarkan rekom perihal ini Pak sunardi karena saya anggap beliau Ketua Porwa makanya saya arahkan Pak Suunardi untuk kordinasi dengan abang,” tuturnya.

Ketika ditanyakan sebelum surat rekom keluar dari Dinas terkait atas berdirinya Tambak Udang tersebut tentu ada surat pengantar dari Pemerintah Desa setempat malah Kepala Desa Sungai Cingam Azman kembali bungkam dan tidak menjawab pertanyaan dari wartawan.

Lokasi Tambak Udang tersebut adalah sebuah Pantai yang indah diberi nama Ketapang yang merupakan kebanggaan dari masyarakat Desa Sungai Cingam namun sekarang sudah berubah akibat dari ulah pengusaha yang ingin meraup keuntungan besar.

Saat ini masyarakat Desa Sungai tidak bisa menikmati keindahan dari Pantai Ketapang karena sudah berubah wujud menjadi Tambak Udang dan masyarakat juga tidak bisa lagi seperti dulu datang kelokasi tersebut dengan bebas karena sudah dijaga oleh dua orang pria yang mengaku sebagai tentara.***(AS)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan