Nasional

Rahasia Toleransi NTT, Tak Pernah Bertanya

MONITORRIAU.COM - Perayaan Natal yang diimani umat kristiani sejagad sebagai peringatan Kelahiran Yesus Kristus sang juru selamat umat manusia di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berjalan aman dan damai.

Suasana aman dan damai itu pun masih terasa hingga saat ini. Apresiasi seluruh pemimpin umat kristiani dan para pemuka agama dilayangkan ke aparat keamanan yang dengan ikhlas hati melaksanakan tugas pengamanan di gereja-gereja saat perayaan dan ibadah dilangsungkan.

Tak hanya aparat keamanan unsur TNI dan Polri. Gerakan Pemuda Ansor NTT bahkan menerjunkan sedikitnya 500 personel untuk kegiatan pengamanan Perayaan Natal di sejumlah Gereja. Aksi yang dilakukan Banser NTT itu, sudah terjadi sejak beberapa tahun silam. Bahkan jauh sebelum Indonesia bicara soal toleransi.

Kasatmata, suasana aman dan damai di Perayaan Natal 2019 ini serupa pada 2018 silam, juga tahun-tahun sebelumnya. Suasana Kota Kupang dan seluruh wilayah NTT umumnya berjalan aman dan damai. Tak ada pelarangan ibadah seperti di daerah lainnya. Tak ada sweeping dan tak ada hal mengganggu lainnya saat perayaan. Semuanya berjalan aman dan damai.

Kedamaian yang dirasakan umat kristiani di Kota Kupang provinsi berbasis kepulauan itu, bukan karena agama kristen (Katolik dan Protestan) mendominasi alias mayoritas. Namun karena penerapan kehidupan sosial yang mengedepankan kekerabatan.

Pola hidup sosial dengan mengedepankan kekerabatan itulah telah mengubah cara pandang sebagai sesama. Tidak ada lagi pandangan bahwa 'dia agama apa'. Tetapi yang tergambar adalah 'dia adalah kerabat saya'.*** (okezone)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan