Riau

Trend Aksi Sosial Putus Mata Rantai Covid-19: Sembako vs Alat Kesehatan

Sembako dan Alat Kesehatan (Foto: Google.com)

DUMAI (MR) - Demi memutus mata rantai covid-19, semua kalangan seakan berlomba-lomba untuk melakukan aksi sosial. 

Aksi sosial berupa pembagian sembako atau alat kesehatan menjadi sesuatu yang lumrah kita jumpai di masa pandemi ini. Seperti kota-kota lain di Indonesia, Kota Dumai juga dipenuhi dengan beragam aksi pembagian sembako dan alat kesehatan dari berbagai kalangan.

Berdasarkan mini kuesioner yang disebar lewat media sosial ke 200 koresponden, 50% koresponden berpendapat bahwa pembagian sembako harus lebih diutamakan dikarenakan alasan anjloknya perekonomian saat ini.

“Menurut saya dari semua trend aksi sosial, pembagian sembako sebaiknya diutamakan. Pembagian sembako dapat meringankan beban masyarakat menengah kebawah,” jelas Mariana Silalahi.

Namun pembagian sembako tidak serta-merta dapat dilakukan begitu saja. Perlunya pendataan yang tepat, guna tersentuhnya masyarakat yang benar-benar membutuhkan sembako menjadi PR tersendiri untuk donatur peduli covid-19.

“Terkadang, masyarakat-masyarakat penerima sembako tidak tepat sasaran. Hal ini dikarenakan faktor relasi dari donatur itu sendiri, karena seseorang itu mengenal donatur peduli covid-19 membuatnya memiliki akses khusus terhadap sembako itu, sementara disisi lain ada pihak-pihak yang lebih membutuhkan,” ungkap Meizi Azahra, owner salah satu online shop asal Dumai.

Sedangkan 30% dari koresponden menilai bahwa alat kesehatan yang ditujukan untuk tenaga medis tidak kalah penting dari pembagian sembako.

Sisanya menilai perlunya diadakan keseimbangan antara pembagian sembako dan alat kesehatan. Mereka berpendapat bahwa kedua barang itu memang sangat dibutuhkan di musim pandemi ini. Hanya perlu mempertimbangkan faktor kedaruratan dari pemenuhan dua barang ini.

“Kedua barang ini perlu diperhatikan pemenuhannya. Ada baiknya disaat pembagian sembako diselipkan 1 atau 2 masker untuk para pekerja yang harus keluar rumah demi mencari nafkah. Dengan begitu  ia dapat terus bekerja sambil menjaga kesehatan,” jelas Anifa, Mahasiswi STIE Tuah Negeri Dumai.

Terlepas dari semua aksi kemanusiaan yang dilakukan, diharapkan semua kalangan dapat bahu-membahu dalam memutus mata rantai covid-19. Jangan biarkan sebelah pihak memikul beban lebih berat dari pihak lainnya. Mulailah untuk peduli dengan tetap berada di rumah.

Penulis: Ayu Andini (Lembaga Pendidikan Wartawan, PJC Dumai Angkatan II) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan