Riau

Ketua Komite Bantah Adanya Pungutan Uang Baju di SMK N 1 Pangkalan Kerinci

Penjahit Zikri Tailor, Pangkalan Kerinci.

PANGKALANKERINCI (MR) - Terkait dengan adanya isu-isu yang menyebutkan pihak sekolah maupun komite sekolah melakukan pungutan atas pengadaan baju sekolah siswa, dibantah Ketua Komite Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) Negeri 1 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Arman Harahap, di Pangkalan Kerinci, Senin (6/7). 

Arman menyebutkan soal pengadaan pakaian sekolah siswa semua itu diserahkan kepada kemauan dan keinginan orang tua siswa atau wali.

"Kalau mereka ingin jahit sendiri ataupun masih ada pakaian sekolah yang bekas dari saudaranya, silahkan," ujarnya di Pangkalan Kerinci, Senin (6/7).

Kata Ia lagi, pihaknya hanya merekomendasikan para penjahit, mengingat kualitas kain dan warna maupun waktu penyelesaian jahitan harus dikontrol. 

"Kalau tidak, nanti warna dan waktu penyelesaian jahitan bisa terkendala. Sudah selesai masa sekolah, tapi pakaian belum juga selesai, ini yang kita kuatirkan," ungkapnya.

Salah seorang penjahit yang mendapat rekomendasi dari pihak komite sekolah, Zikri Tailor yang beralamat di Jalan Pemda, Pangkalan Kerinci menyampaikan pihaknya siap bila dipercaya para orang tua siswa untuk menjahit baju seragam sekolah. 

"Kita hanya minta rekomendasi dari pihak komite. Ada 10 penjahit yang mengajukan untuk menjahit pakaian seragam sekolah tapi yang direkomendasikan pihak komite ada 4 penjahit," ungkapnya.

Diterangkannya lagi, pihaknya hanya menjahit 2 jenis pakaian seragam siswa, yakni pakaian seragam khusus untuk pemakaian Hari Selasa dan Baju Melayu.

"Harga kita ajukan kepada orang tua murid, cukup murah pak. Satu stel pakaian khusus tersebut seharga Rp 200.000 sedangkan untuk seragam baju melayu seharga Rp 170.000/ satu stelnya," jelas dia lagi.

Begitu juga dengan Bunaya Tailor, yang beralamat di Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci, juga menyampaikan hal yang sama. 

"Kita dapat menjahit pakaian di SMKN 1 karena adanya rekomendasi pihak komite. Jadi kita terikat dengan warna dan bahan pakaian juga waktu yang mereka tentukan. Bila itu tidak sesuai mereka akan mengklaim atau membatalkannya," jelasnya.

Khairita (47) orang tua siswa yang juga menjahitkan baju seragam sekolah bagi putrinya di penjahit yang direkomendasikan komite tersebut menyebutkan dirinya merasa puas dengan penjahit yang direkomendasikan pihak komite.

"Bahannya bagus, warna sesuai dengan yang lain, jahitan cukup kuat dan rapi. Gak kecewalah," ucapnya.

Ditambahkannya lagi, dibandingkan dengan penjahit yang lain, harga per satu stel baju juga terbilang murah. 

"Ini yang termurah dibandingkan dengan penjahit yang lain. Cukup menolonglah harganya. Maklum baju yang dijahit cukup banyak, lebih kurang delapan stel pakaian seragam," katanya mengakhiri. (Ton) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan