Nasional

Hari Hutan Dunia, Setiap Tahun 10 Juta Hektare Hutan Dunia Hilang untuk Pembangunan

MONITORRIAU.COM - Dunia kehilangan 10 juta hektare hutan setahun, lebih dari setengah luas Sulawesi, dan degradasi lahan mempengaruhi hampir 2 miliar hektare, jauh lebih luas dari wilayah Amerika Selatan.

Deforestasi dan degradasi hutan juga menyebabkan meningkatnya gas rumah kaca, dan menyebabkan lebih dari 8% tumbuhan hutan dan 5% hewan hutan berisiko tinggi dengan kepunahan. Peringatan Hari Hutan Dunia menjadi momentum restorasi hutan.

Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia ad interim, Richard Trenchard mengatakan, hutan yang sehat berkontribusi bagi kesehatan manusia, memberikan manfaat kesehatan bagi semua orang, seperti udara segar, makanan bergizi, air bersih, dan rekreasi.

"Di negara maju, hingga 25% dari semua obat-obatan berasal dari sumber nabati. Di negara berkembang, kontribusinya mencapai 80%," kata Richard, dalam keterangan tertulis, pada Minggu (21/3/2021).

Dilanjutkan dia, pada masyarakat adat, konsumsi makanan paling besar berasal dari hutan. Namun, itu menjadi impian setiap orang. Bahwa hutan tetap lestari, dan menjadi sumber kehidupan. Faktanya, saat ini kondisi hutan dunia sangat memperhatikan.

"Kerusakan hutan, merusak kesehatan lingkungan dan manusia, serta meningkatkan emisi karbon dan mengurangi keanekaragaman hayati. Kita harus ingat bahwa hampir sepertiga dari penyakit menular baru terkait dengan perubahan penggunaan lahan, seperti penggundulan hutan," sambung Richard.*** (okezone)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan