Hasil Pekerjaan Belum juga Dibayarkan

Puluhan Kontraktor Mengamuk di Kantor BPKAD Riau

Tampak sejumlah kontraktor yang memadati lobi kantor BPKAD Provinsi Riau. Mereka menuntut pembayaran hasil pekerjaan yang sudah selesai mereka kerjakan di akhir 2016 lalu.(riauterkini)

PEKANBARU (MR) - Puluhan kontraktor mengamuk di kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinis Riau, karena hasil pekerjaannya mereka yang selesai pada 2016 lalu belum juga dibayarkan . Di sisi lain, mereka juga menyalahkan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Riau lambat dalam menyelesaikan proses administrasi. 

"Pekerjaan kami sudah selesai 100 persen. Tapi sampai sekarang belum ada kepastian pembayarannya," kata Tengku Jasromi yang mengaku salah seorang kontraktor yang ikut mengerjakan proyek seminisasi di Rokan Hilir, Rabu (4/1/16). 

Para kontraktor ini mengaku khawatir karena sampai hari ini hasil pekerjaan mereka belum dibayarkan dari-dari proyek-proyek yang ada di Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Riau (sebelumnya Ciptada), meski menurutnya seluruh berkas administrasi sudah diserahkan sebelum akhir Desember lalu. 

Para kontraktor ini lalu mengancam, jika memang tak ada juga kepastian kepastian besok, mereka mengadu ke DPRD Riau. Apa lagi memang papar Jasromi, dari paket-paket yang mereka kerjakan merupakan proyek yang berasal dari aspirasi dewan. 

"Kalau tak ada juga kepastian kami akan mengadu mengadu dewan besok," ujar Jasromi. 

Sementara Kadis Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Riau Dwi Agus Sumarno menyatakan membantah jika pihaknya disebut lambat dalam menyelesaikan administrasi yang kemudian berdampak pula molornya penyerahan berkas hasil pekerjaan dari kontraktor ke BKP2D hingga akhir Desember. 

Meski begitu, Dwi sempat mengaku bahwa semua berkas hasil pekerjaan dari kontraktor diperiksa atau diteliti satu persatu yang cukup memakan waktu, karena jumlahnya ratusan paket. Paket-paket tersebut berasal dari APBD-Perubahan yang di antaranya didominasi semenisasi. Diakuinya, semua jenis pekerjaan tersebut merupakan pokok-pokok pikiran dewan yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk pekerjaan. 

"Buka dan aspirasi dan pokok-pokok pikiran. Ini yang dikerjakan yang sebagian besar berupa seminisasi tersebar di berbagai tempat,"pungkasnya.(riauterkini)

 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan