FJPP

Cegah Covid-19 Varian Baru, Wagubri Ingatkan Pentingnya Disiplin Prokes

PEKANBARU (MR) - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution meminta seluruh masyarakat Riau untuk tidak lengah dan tetap waspada dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan atau prokes untuk mencegah dan mengantisipasi varian baru Covid-19, Omicron meski belum terkonfirmasi di Provinsi Riau. 

"Tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat yaitu sebagaimana yang kita lakukan selama ini," ujar Wagubri, Kamis (2/12/2021).

Edy Natar Nasution mengatakan, hal ini perlu ditingkatkan untuk menghidari terjadinya gelombang ketiga yang mungkin saja terjadi apabila kita lengah dan semakin lupa atau tidak peduli terhadap pandemi covid-19 yang masih terindikasi dimasyarakat meskipun kondisinya telah menurun.

"Bahkan beberapa waktu belakangan ini, WHO menyebutkan bahwa ada indikasi munculnya varian baru Omicron dan ini beresiko menyebabkan lonjakan kasus global," ujar Wagubri

Menurut Wagubri Edy Natar, ada lima (5) hal yang perlu kita ketahui terkait varian Omicron ini, yaitu:

Pertama, Tingkat penularan. Belum dapat dipastikan apakah varian Omicron ini lebih menular atau lebih cepat menyebar dari orang ke orang dibandingkan varian lain atau tidak. Termasuk varian Delta yang saat ini terjadi. 

Kedua, Tingkat keparahan. Hal ini juga belum bisa dipastikan apakah tingkat terinfeksinya terhadap varian ini akan lebih parah atau tidak dari varian sebelumnya.

Ketiga, Potensi re-infeksi. Bukti awal menunjukkan bahwa kemungkinan orang yang sebelumnya terinfeksi covid-19 dapat saja terinfeksi ulang diakibatkan varian Omicron ini.

Keempat, Efektivitas Vaksin. WHO saat ini masih bekerjasama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian Omicron ini pada tindakan pencegahan yang ada termasuk vaksin. 

"Di Riau ini vaksin masih dirasa efektif melawan penyakin parah dan kematian," tegas Edy Natar. 

Kelima, masih bisa di deteksi melalui PCR. WHO menyebutkan bahwa tes PCR masih bisa mendeteksi Covid-19 yang diakibatkan oleh varian Omicron. 

"Tapi bagaimanapun itu semua, dalam pengamatan kita dan sejumlah negara. Penyebaran gelombang kedua yang lalu menyebabkan korban jiwa dan banyak yang terpapar. Sekalipun kita telah menerima vaksinasi oleh pemerintah tapi tingkat kepatuhan protokol kesehatan rendah, itu dapat memunculkan gelombang selanjutnya," kata Wagubri.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan