FJPP

Wamenkes Minta Pemda Antisipasi COVID-19 Varian Omicron

Wamenkes
PEKANBARU (MR) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono, meminta Pemerintah daerah (Pemda) se Indonesia untuk mengantisipasi masuknya COVID-19 varian Omicron di Indonesia.
 
Ia menjelaskan, saat ini beberapa negara sudah mendeteksi munculnya varian Omicron, dan yang paling tinggi kasusnya di Afrika Selatan sebanyak 228 kasus dan Inggris sebanyak 226 kasus.
 
"Untuk daerah tetangga dengan Indonesia sudah ada terdeteksi kasus Omicron, yaitu sudah muncul di Singapura dan Malaysia," ucapnya, dalam rapat persiapan Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022, diikuti oleh seluruh kepala daerah se Indonesia secara virtual, Rabu (8/12/21).
 
Dante menerangkan, dalam satu minggu terjadi peningkatan kasus konfirmasi Omicron dari 161 menjadi 941. Sedangkan negara yang mendeteksi Omicron dari 14 menjadi 45 negara.
 
"Kasus konfirmasi di Gauteng, Afrika Selatan meningkat lebih tinggi daripada gelombang Delta. Molekuler varian Omicron ini memiliki 30 mutasi, berpotensi meningkatkan penularan," sebutnya. 
 
Wamenkes menambahkan, dari hasil pemeriksaan tes Whole Genome Sequencing (WGS) bulan Oktober dan November di daerah masuknya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) belum ada terdeteksi kasus Omicron di Indonesia.
 
Ia menyebutkan, dari sembilan PPLN yang diduga terkonfirmasi Omicron, hasil sekuensing menunjukkan terinfeksi enam hasil diantaranya teridentifikasi varian Delta. Tiga orang nya dalam proses sekuensing.
 
"Jadi belum ada yang berhasil kami deteksi Omicron nya dengan menggunakan WGS dari pintu masuk darat, udara dan laut. Daerah terbanyak itu PPLN dari Arab Saudi, Malaysia, Turki dan Uni Emirat Arab," terangnya.
 
Dante mengaku, ke depannya akan diupayakan untuk memperketat pemeriksaan PPLN di beberapa pintu masuknya PPLN di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi masuknya varian Omicron di Indonesia.
 
Lebih lanjut Wamenkes menerangkan, vaksinasi menjadi satu di antara kunci upaya mencegah penularan COVID-19. Untuk itu, ia mengharapkan agar Pemda mendorong dilakukannya vaksinasi di semua daerah.
 
"Forkopimda berperan kunci dalam koordinasi percepatan vaksinasi. Pimpinan daerah berperan untuk memastikan strategi vaksinasi tepat sasaran," tutupnya.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan