DUMAI (MR) - Komisi II DPRD Kota Dumai, mengaku kecewa terhadap kinerja pemerintah terutama kepada pengelola Pasar Kelakap Tujuh. Pasalnya, pembangunan pasar yang sudah menelan anggaran Rp9 miliar lebih itu hingga kini belum juga beroperasi.

Pasar Kelakap Tujuh dianggarkan pada 2011 sebesar Rp8,9 miliar, ditambah lagi kucuran dana untuk pembangunan lapak baru pada 2015 sebesar Rp1,7 miliar dari Pemerintah Pusat.

"Kita kecewa sudah menelan banyak biaya tapi tidak beroperasi hingga sekarang. Oleh karena itu kita pertanyakan kendala dan pokok permasalahan yang terjadi kepada pihak terkait, dalam hal ini Dinas Pengelola Pasar,"ujar ketua Komisi II DPRD Dumai, Ponimin.

Ditambahkannya, saat melakukan sidak ke bangunan Pasar Kelakap Tujuh, Komisi II DPRD mendapati kondisi pasar yang tidak tampak terawat dan masih dilakukan sejumlah perbaikan serta pemantapan yang harus dilakukan.

"Kita tunggu janji pemerintah. Katanya Maret ini akan ada eksekusi Pasar Panglima Gedang, karena gugatan PT Patra Niaga sudah menang di Mahkamah Agung," ujar Ponimin.

Komisi II meminta Dinas Pengelolaan Pasar melakukan pendataan terhadap pedagang yang berdomisili di Dumai, serta pedagang yang sejak awal di Pasar Dock Yard sudah berdagang.

"Persoalan terbesar, bagaimana memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Karena air bersih sudah menjadi tuntutan masyarakat dan program ini dapat direalisasikan. Pelayanan air bersih merupakan salah satu program prioritas untuk masyarakat,"tukasnya singkat.(globalriau)