Nasional

Cerita Horor Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Gerbang Bak Kuburan Massal

MONITORRIAU.COM - Cerita mengerikan menyeruak dari Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tragedi Kanjuruhan itu bahkan menyisakan cerita traumatis bagi para korban selamat.

Tragedi 1 Oktober 2022 itu menelan sedikitnya 125 korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka. Sebagian besar dari mereka masih dirawat di rumah sakit.

Para korban selamat, satu per satu mulai menceritakan peristiwa horor di Stadion Kanjuruhan. Ribuan orang berdesakan, banyak yang tertindih, terinjak-injak dan tewas di tempat. Gerbang stadion bahkan disebut bagai kuburan massal.

Berikut beberapa cerita mengerikan pada tragedi Kanjuruhan itu dilansir dari detikJatim dan detikNews.

Stadion "Dikunci"

Kepanikan terjadi usai polisi menembakkan gas air mata ke arah lapangan dan tribun penonton. Gas air mata itu memedihkan mata dan menyesakkan paru-paru.

Penonton yang panik mulai berhamburan, mencari jalan keluar. Kesaksian ini diceritakan Ahmad Prayoga Saputra di RS Umum Saiful Anwar Malang dilansir detikNews dari CNN Indonesia TV.

Dia lari menyelamatkan diri dengan mata pedih dan napas sesak, bersama banyak orang lainnya. Namun malang, pintu keluar stadion yang dia tuju ternyata terkunci. Dia terjebak bersama suporter lain.

Belakangan, dia mendengar kabar duka. Kawannya yang lepas dari pegangan tangannya ternyata sudah meninggal dunia.

Ribuan suporter gabungan dari Brajamusti, The Maident, BCS, hingga Pasoepati, berkumpul di area parkir Stadion Mandala Krida Jogja, Selasa (4/10/2022) malam, untuk mendoakan korban tragedi Kanjuruhan, Malang. Foto: Pius Erlangga/detikJateng

Teman Meninggal Dunia

Seorang korban selamat lainnya, Angga (17) juga mengalami hal serupa. Dia bahkan sempat terinjak-injak sebelium akhirnya selamat.

"Saya ditarik orang dalam desak desakan itu sampai lepas dengan teman-teman. Saya tertindih-tindih, terinjak-injak. Ambil napas aja susah, saya pasrah, udah nggak bisa apa apa," kata Angga kepada wartawan, Selasa (4/10).

Namun sayang, seorang temannya bernama Ahmad Fajar Khoirul (15) menjadi korban tewas. Fajar tewas tertindih di pintu stadion saat ribuan orang berdesakan ingin keluar.

Tewas di Pelukan Pemain Arema

Saat suasana mencekam menyeruak, para pemain Arema FC masih banyak di lapangan. Mereka berusaha menenangkan situasi dan membantu para korban.

Ada 20 orang dibantu napasnya. Para pemain membantu mengipasi mereka dengan handuk dan kardus. Situasi menjadi kaos.

"Dan ada berapa kasus orang yang meninggal di dalam tangan atau pelukan pemain kita sendiri," kata Pelatih Arema FC, Javier Roca dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV.

Gerbang Stadion Bak Kuburan Massal

Saat kepanikan terjadi, para penonton pertandingan berdesakan mencari pintu keluar. Salah satu yang dituju adalah Gerbang 13.

Eko Prianto (39) menggambarkan suasana di gerbang itu seperti kuburan massal Aremania. Usai pertandingan, dia mendengar suara letusan dan orang-orang berteriak minta tolong.

Di Gerbang 10, dia melihat perempuan tidak sadarkan diri dan kemudian dia evakuasi. Di Gerbang 13 dia melihat perempuan dan anak-anak tergeletak dan bertumpuk.

"Di Gate 13 di situlah titik semacam kuburan massal teman-teman saya, Aremania. Aku nggak kuat, Mas," ujar Eko sambil terisak.

Dia sempat minta tolong ke aparat namun malah hendak dipukul.

Bocah jadi Yatim-Piatu

Bocah SD bernama Muhammad Alfiansyah (11) menjadi yatim piatu karena tragedi Kanjuruhan itu. Doni (43) dan istrinya adalah orang tua dari Alfiansyah. Mereka semua hadir di Stadion Kanjuruhan bersama sekitar 20 orang warga RT lingkungannya.

Selain Alfiansyaha, ada juga Sulastri yang kehilangan suaminya. Padahal, mereka berdua sempat bergandengan tangan erat-erat. Namun akhirnya, nahas, Wahyudi jatuh pingsan terinjak-injak suporter lain yang panik karena gas air mata.*** (detiksumut) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan