Riau

Ketiadaan Pasar Induk di Kecamatan Sungai Sembilan, Mendorong Warga Beralih ke Warung Rempah

DUMAI (MR) - Ketiadaan pasar induk di kecamatan Sungai sembilan Kota Dumai membuat warga harus mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok dan dapur. 

Salah satu pilihan yang kini menjadi andalan masyarakat adalah warung rempah-rempah serba ada, selain pasar kaget yang hanya hadir pada hari-hari tertentu.

Warung yang menyediakan aneka bumbu, rempah, sembako, serta kebutuhan rumah tangga lainnya kini mulai menjamur di berbagai titik strategis pemukiman warga. Keberadaan warung ini dianggap mampu mengisi kekosongan yang selama ini ditinggalkan oleh absennya pasar permanen berskala besar.

“Kalau mau ke pasar, harus ke kota Dumai Jauh, dan ongkos juga lumayan. Jadi saya pilih belanja di warung langganan, lengkap juga di sana,” ujar Siti Maemunah (42), warga RT 25 , saat ditemui awak media pada Kamis (9/10/2025).

Warung serba ada milik warga lokal ini biasanya menyediakan berbagai jenis rempah seperti kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, dan cabai kering, serta bahan pokok seperti beras, minyak, dan gula. Selain itu, beberapa warung juga mulai menyediakan produk segar seperti sayur dan ikan dalam jumlah terbatas.

Menurut Gideon Sitepu, salah satu pemilik warung di wilayah tersebut, meningkatnya jumlah pelanggan dalam setahun terakhir membuatnya memperluas stok barang, cuma jual bumbu dapur dan jajanan. Tapi karena banyak yang cari kebutuhan lain, saya tambah stok beras, telur, bahkan sabun dan gas juga,” ujarnya.

Sementara itu, pasar kaget yang biasanya hanya hadir setiap kamis pagi atau Rabu malam  menjadi pilihan warga untuk mendapatkan produk segar dan harga yang lebih miring. Namun keterbatasan waktu dan lokasi membuat pasar kaget belum bisa menjadi solusi permanen.

“Pasar kaget itu bagus, tapi cuma seminggu dua kali. Kalau butuh dadakan, ya tetap ke warung,” tambah Siti.

“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah. Pasar induk bisa meningkatkan ekonomi warga dan memudahkan distribusi barang pokok,” ungkap Ketua RT setempat, Bapak Pairin. 

Selama belum ada pasar resmi, warga tampaknya akan terus mengandalkan warung rempah serba ada dan pasar kaget sebagai solusi kebutuhan harian mereka.(Riko)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : redaksimonitorriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan