Sumar Yanto Ajak Pemuda Milenial Dumai Bertani Jamur Tiram: Kreatif, Mandiri, dan Menguntungkan
DUMAI (MR) – Dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi generasi muda serta memanfaatkan potensi pertanian lokal, Sumar Yanto, seorang tokoh muda sekaligus penggiat pertanian kreatif di Dumai, mengajak para pemuda-pemudi milenial untuk terjun ke dunia budidaya jamur tiram.
Ajakan ini disampaikan dalam sebuah kegiatan pelatihan dan diskusi terbuka yang digelar di salah satu lahan pertanian miliknya di jalan Melati, kelurahan Tanjung Penyembal Kota Dumai.
Dalam acara tersebut, Sumar menekankan pentingnya kreativitas, kerja keras, dan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda.
“Daripada hanya berpangku tangan atau menunggu lapangan kerja yang belum tentu datang, lebih baik kita ciptakan peluang sendiri. Budidaya jamur tiram ini sangat potensial, mudah dikelola, dan hasilnya pun menjanjikan,” ujar Sumar di hadapan para pemuda yang hadir, Sabtu (11/10).
Budidaya yang Mudah, Pasar Terbuka Luas
Menurut Sumar, budidaya jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas atau peralatan canggih. Dengan modal yang relatif kecil, pemuda bisa memulai usaha dari skala rumahan. Media tanamnya pun cukup dari limbah serbuk gergaji yang mudah ditemukan.
Selain mudah dibudidayakan, jamur tiram juga memiliki nilai jual tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan sehat dan alami terus meningkat, menjadikan jamur tiram sebagai salah satu komoditas yang digemari.
“Prosesnya simpel. Setelah inoculasi bibit ke baglog, tinggal kontrol suhu dan kelembapan. Dalam 30-40 hari sudah bisa panen setiap harinya. Dengan perawatan rutin, satu baglog bisa menghasilkan jamur selama beberapa bulan,” jelasnya.
Mendorong Kemandirian dan Kreativitas Anak Muda
Sumar juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir di kalangan pemuda milenial yang selama ini cenderung terpaku pada pekerjaan formal di sektor perkantoran. Menurutnya, sektor pertanian juga bisa menjadi ladang penghasilan utama yang tidak kalah menjanjikan.
Ia berharap lebih banyak anak muda Dumai berani mengambil langkah untuk bertani secara modern dan mandiri.
“Kita harus ubah mindset. Jadi petani itu keren, apalagi kalau dikombinasikan dengan digital marketing. Kita bisa jual hasil panen lewat media sosial, marketplace, bahkan menjangkau pasar luar kota,” tambahnya.
Siap Bantu Pembinaan dan Pemasaran
Tak hanya berhenti pada ajakan, Sumar juga berkomitmen untuk membantu pemuda yang serius ingin menekuni budidaya jamur tiram. Ia membuka pelatihan gratis, memberi pendampingan teknis, bahkan membantu dalam hal pemasaran produk.
“Yang penting ada niat dan komitmen. Kami siap bantu dari awal sampai panen, termasuk dalam memasarkan jamur hasil panen mereka ke restoran, pasar tradisional, hingga konsumen rumah tangga,” pungkasnya.
Inisiatif ini mendapat respon positif dari warga dan tokoh masyarakat Dumai. Banyak yang berharap program seperti ini bisa terus dikembangkan agar menjadi solusi nyata dalam mengurangi angka pengangguran, meningkatkan ekonomi keluarga, serta membangkitkan semangat wirausaha muda di daerah.(Riko)
