Sosial Budaya

Ternyata di Riau Banyak Gelandangan dan Pengemis

Kadinsos Riau, Syarifuddin AR

PEKANBARU (MR) - Pemberdayaan gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Provinsi Riau dilakukan pemerintah dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha. Pengentasan kemiskinan itu dilakukan dengan memberikan pembinaan.

"Kami berikan pelatihan dan keterampilan. Ada yang kursus menjahit, bengkel dan las," kata Kepala Dinas Sosial (Dissos) Provinsi Riau, Syarifuddin AR kepada GoRiau.com dihubungi dari Pekanbaru, Jumat (5/5/2017) siang.

Usai mendapatkan pembinaan, nantinya eks-gepeng akan diberi bantuan modal untuk menunjang usahannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.

"Kalau yang jahit, kita berikan mesin jahit. Kalau bengkel, kita salurkan ke dunia usaha. Seperti ke Ahass atau semacamnya," urai Syariffudin.

Dengan begitu, lanjutnya, gepeng diharapkan bisa mencari nafkah dengan cara-cara yang tidak melanggar norma-norma sosial dan hukum. "Kurang lebih enam bulan kita berikan pelatihan," tuturnya.

Ia pun meminta kabupaten/kota untuk bersinergi mengatasi gepeng dengan mengedepankan sinergitas. "Kalau data gepeng konkret, kita bisa bersinergi. Dalam pendataan perlu diassessment, apakah benar-benar gelandangan dan pengemis yang memang dihimpit kemiskinan atau hanya modus saja," imbuhnya.

Syarifuddin pun menegaskan agar kabupaten/kota se-Riau bisa mengatasi persoalan pendataan gepeng di wilayahnya masing-masing dengan segera.

"Dilihat secara kasat mata saja jumlahnya banyak, tapi kok datanya cuma sedikit. Itu yang perlu didata, kadang kebanyakan juga gepeng-gepeng ini buangan dari provinsi tetangga," tandasnya.(FT10/grc)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan