Dunia

Bom di Baghdad Meledak di Tengah Euforia Ramadan

Sebelum ledakan di Karrada, Baghdad sudah mengalami serangkaian pengeboman. (REUTERS/Wissm al-Okili)
MonitorRiau.com, Jakarta - Serangan terorisme kembali terjadi. Setelah bom bunuh diri meledak di Bandara Ataturk Istanbul dan penembakan serta penyerangan melanda sebuah restoran di Bangladesh, kini dua bom meledak di Baghdad, Minggu (3/7).

Mengutip Reuters, hampir 120 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka dalam peristiwa itu. Bom meledak di pusat kesibukan masyarakat, yakni area perbelanjaan Karrada. Menurut sumber kepolisian dan medis, masyarakat setempat tengah asyik menikmati puncak Ramadan dan berbelanja.

Ledakan berasal dari truk pendingin yang diberi bom. Tepatnya 115 orang meninggal, kebanyakan warga Muslim yang sedang makan di luar dan berbelanja menyambut Idul Fitri pekan depan. ISIS lagi-lagi mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang disebut sebagai bom bunuh diri itu.

Karrada banyak dihuni masyarakat Muslim Syiah. Hanya ada sedikit komunitas Kristen dan masjid Sunni. ISIS sendiri mengklaim kelompok Sunni.

Serangan itu disebut sebagai yang paling mematikan sejak ISIS berhasil diusir dari kantong kekuatannya di Irak, Falluja, oleh pasukan yang dibantu Amerika Serikat bulan lalu. Pengeboman itu juga disebut yang paling mematikan tahun ini.

Perdana Menteri Haider al-Abadi mendapat protes keras dari masyarakat. Sebuah konvoi dengan Abadi di dalamnya, dilempari batu dan botol oleh masyarakat. Mereka merasa diberi janji palsu untuk keamanan yang lebih baik. Video yang diunggah di media sosial memperlihatkan itu.

Abadi dalam mobil SUV yang meninggalkan Karrada setelah kunjungannya ke lokasi bom, 'diamuk' massa. Bukan hanya batu dan botol, ember kosong dan sandal jepit pun dilemparkan padanya. Masyarakat marah karena Abadi dan pasukan Irak tak bisa membuat Baghdad aman dari terorisme.

Melalui media yang dikelola pemerintah Abadi menyampaikan ia memahami kemarahan publik.

Gedung Putih sudah berkomentar atas serangan itu. Menurut mereka, itu semakin memperkuat alasan untuk memerangi segala bentuk terorisme, terutama ISIS. "Kami tetap bersatu dengan masyarakat dan pemerintah Irak menghancurkan ISIL [ISIS]," demikian pernyataan Gedung Putih.

Baghdad akan memasuki masa berkabung selama tiga hari untuk mengenang 115 korban yang meninggal. Karrada sendiri porak-poranda. Empat bangunan nyaris hancur, termasuk pusat perbelanjaan yang menjadi target pengeboman.

Selain di Karrada, bom juga meledak pada tengah malam di sekitar pasar al-Shaab, yang juga merupakan distrik Syiah. Bom yang satu itu menewaskan sedikitnya dua orang, menurut sumber kepolisian dan petugas medis ke Reuters. (CNN Indonesia)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan