Pariwisata

Hanya Rp5.000, Anda Bisa Nikmati Keindahan Raja Ampatnya Riau

Beberapa orang pengunjung di puncak wisata Ulu Kasok, Desa Pulau Godang, Kecamatan XIII Koto Kampar berfoto-foto dengan latar belakang gugusan pulau, Kamis (6/7/2017).

PEKANBARU (MR) - Objek wisata alam Ulu Kasok namanya. Kalau dari Pekanbaru, hanya sekitar 2,5 jam ke lokasi ini. Tidak jauh dari Jembatan Rantau Berangin. Masih seputaran Danau Buatan Koto Panjang. Letaknya di pinggir jalan lintas Riau-Sumbar. Jadi, akses ke lokasi wisata yang ramai diperbincangkan di media sosial ini, mudah dijangkau.

Dikutip Monitorriau.com dari RiauPos.co, lokasi ini jelas terlihat dari jalan lintas. Meski masih pagi, tapi tempat ini sudah ramai dikunjungi. Ratusan kendaraan, baik mobil, maupun sepeda motor, ramai parkir ke lokasi ini. Kamis pagi (6/7).

Untuk memasuki lokasi wisata alam itu, pengunjung tidak perlu mengeluarkan biasa yang besar untuk karcis. Cukup Rp5.000 per orang, sudah bisa ke ‘’Raja Ampat’’.
Ada tiga wisata yang disajikan di lokasi ini. Pertama air terjun Ulu Kasok, kedua wisata pulau, dan ketiga yang banyak dikunjungi yakni puncak Ulu Kasok. Namun lebih banyak yang dikunjungi adalah puncak Ulu Kasok.

Di pertengahan jalan menuju puncak, pengunjung juga harus membayar uang kebersihan Rp5.000 per orang. Anak-anak, gratis.

Untuk ke puncak Ulu Kasok, pengunjung harus siapkan tenaga. Sebab, menuju ke sana harus berjalan kaki melewati jalan tanah yang mendaki. Ada sekitar 500 meter jaraknya dengan gerbang. Akan menghabiskan waktu sekitar 15 menit.
Meski menguras tenaga, namun saat sampai di puncak, semuanya terobati. Pemandangan yang indah, siap melayani semua pengunjung. Gugusan-gugusan pulau, akan terlihat jelas dari sini. Udara yang segar mengembalikan stamina.

"Terobati capek kami kalau sampai di puncak ini. Rasanya kami sudah sampai di Raja Ampat,’’ kata Ibnu (25), salah seorang pengunjung asal Pekanbaru.


Di sana, semua pengunjung mengabadikan gambar mereka. Tua muda, laki-laki perempuan. Dengan latar belakang danau dan gugusan pulau, semua bergaya. Ada yang sengaja membawa karena DSLR, ada juga yang menggunakan karena smartphone.

Di puncak, tidak hanya pemandangan lepas. Di sini, ada juga ayunan tempat bermain. Namun hati-hati, jika terpeleset ke jurang. Karena di lokasi ini, berbatasan langsung dengan jurang yang terjal se dalam 50 meter.

Masih di sekitar lokasi itu, juga disuguhkan pemandangan alam lainnya. Yakni, air terjun Ulu Kasik setinggi 5 meter. Untuk mencapai air terjun, juga harus berjalan kaki sekitar 500 meter.

Kemudian, di lokasi juga tersedia jasa speedboat mengelilingi pulau-pulau yang ada di sana. Tapi pengunjung juga harus berjalan sekitar 600 meter ke tepian danau. Di sinilah pengunjung menaiki speedboat. Cukup membayar Rp15.000 untuk berkunjung ke beberapa pulau yang di antaranya, Pulau Qeis, Pulau Trend Camp dan Pulau Fada Englands.

Direncanakan Sejak 1998

Di balik indahnya wisata alam Ulu Kasok ini, ada beberapa sosok yang berjasa dalam hal ini. Yakni beberapa orang penggagas antara lain, Badawi, Budi, Arizal, Azwar Ardinal (Doyok) Jalinus Dt Jangkuto, dan beberapa orang lainnya. Mereka semua merupakan warga setempat.

Badawi yang sebagian pemilik lahan mengatakan, pembukaan wisata Ulu Kasok ini sudah direncanakan sejak 1998. Namun, baru terealisasi 2017 ini. Tepatnya dua bulan sebelum Ramadan.

Hal ini dikarenakan belum ada anggaran yang cukup untuk pengembangan. ‘’Dana tidak ada waktu itu. Makanya, muncul ide untuk dikelola dengan swadaya. Kami kumpulkan dana bersama untuk membuka jalan. Kita kerjakan bergotong-royong,’’ katanya di lokasi.

Akhirnya, pada Ramadan lalu, lokasi itu mulai dibuka. Pengunjung pun mulai berdatangan. Namun, saat baru-baru dibuka, pengunjung tidak seramai sekarang ini. Tapi berbeda dengan saat ini. Ribuan setiap harinya pengunjung ke sana.

‘’Jadi semenjak hari raya ketiga, pengunjung membludak. Ini karena di medsos sudah banyak beredar foto ini. Dalam sehari, mencapai sekitar 1.700 orang yang datang. Saat ini pun, masih begitu. Bahkan meningkat pengunjung yang datang,’’ kata Badawi.

Menurutnya, pengunjung yang datang tidak hanya dari lokal. Melainkan ada yang dari luar provinsi. Seperti dari Siantar Sumatera Utara dan dari Sumatera Barat. ‘’Apalagi kalau dari dalam Riau. Ada yang dari Pasirpengaraian, Dumai, dan daerah lainnya,’’ kata dia.

Badawi yang sekaligus salah satu pengelola menjelaskan, wisata Ulu Kasok ini akan terus dikembangkan. Bahkan rencananya, akan dibangun homestay. Akan ada juga kebun binatang mini. ‘’Misalnya nanti ada kancil, rusa atau binatang yang tidak buas,’’ ujarnya.

Yang paling utama katanya, akan dibangun jalan. Karena hingga saat ini, jalan masih dari tanah. Belum ada pengaspalan. Kemudian, fasilitas yang perlu dibangun lainnya adalah toilet, musala dan listrik. ‘’Pengunjung di sini perlu toilet musala. Kalaupun kami bangun toilet, listrik untuk menaikkan air tidak ada,’’ sebut dia.

Oleh karena itu, dia mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah. Seperti dalam pembangunan jalan, serta fasilitas lainnya. ‘’Jalan ini juga akan bisa digunakan nanti untuk mengangkut hasil panen keramba warga. Makanya ini perlu. Kalau dari kami, belum ada anggaran,’’ sebut Badami.

Sementara, Arizal yang juga pengelola mengatakan, setelah dihitung, anggaran untuk pembangunan jalan ini mencapai Rp1 miliar. Karena, ada sekitar 3 kilometer jalan yang akan diaspal. ‘’Alhamdulillah wisata ini memberikan dampak positif kepada warga sekitar. Membuka lapangan kerja. Ada sekitar 30 orang warga sekitar yang terserap,’’ katanya. (*)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan