Bom Mapolresta Solo

Pernah Jadi Ketua RT, Nur Rohman Dikenal Peduli Lingkungan

Setelah mengikuti kelompok tertentu, kata Wilarno, Nur Rohman menjadi suka memilih teman. Tidak semua warga diajak ngobrol. Sedangkan kepada yang diajak ngobrol, pembicaraannya selalu menyangkut prinsip hidup untuk berjihad melalui jalan kekerasan.

Wilarno mengatakan sekitar pertengahan 2015, secara tiba-tiba, Nur Rohman datang ke rumah Wilarno dan berpesan bahwa Nur dan teman-teman sedang dalam kondisi sulit dan kemungkinan akan segera ditangkap aparat terkait kegiatannya selama ini. Nur berpesan, jika sewaktu-waktu dia menghilang maka Wilarno yang saat itu menjabat sekretaris pengurus RT agar menggantikan posisinya sebagai ketua RT.

"Saat itu saya sangat kaget karena tidak menduga dia sejauh itu melakukan kegiatan terlarang. Tak seberapa lama setelah itu lalu ada penangkapan Kelompok Ibad dan kawan-kawannya di Losari. Setelah itu Nur menghilang. Tanggal 28 Agustus 2015, istrinya datang menemui saya menyerahkan surat yang ditulis Nur, isianya menyatakan mundur dari ketua RT karena akan bekerja di Kalimantan. Semenjak itu saya belum pernah lihat Nur Rohman di kampung kami," lanjut Wilarno.

Namun rupanya Nur telah berusaha menghilangkan identitas dirinya dari berkas kampung. Saat mengundurkan diri itu Nur lewat istrinya hanya menyerahkan cap basah kepengurusan RT. Sedangkan seluruh berkas kependudukan warga, termasuk Kartu Keluarga atas nama Nur Rohman tidak diserahkan kepada Wilarno.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : redaksimonitorriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan