Pariwisata

Menuai Kritikan, Dinas Pariwisata Lakukan Evaluasi Program Gembok Cinta Siak

Tulisan program 'Gembok Cinta Siak' sebelum dihapus.
SIAK (MR) - Banyak yang komplain terkait program 'Gembok Cinta Siak', Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Siak segera mengevaluasi program yang berada di tepian Bandar Sungai Jantan.
 
Program 'Gembok Cinta Siak' yang diluncurkan oleh Dispar Kabupaten Siak baru-baru ini menuai pro dan kontra di tengah masyarakat, bahkan ada yang menganggap program tersebut bertentangan dengan nilai dan budaya Melayu dikarenakan program teresebut kental dengan penciplakan budaya barat, selain itu ada yang mengkhawatirkan hal tersebut bakal menjurus kepada kemusrikan.
 
Terkait banyaknya pandangan di masyarakat, Kepala Dispar Siak Dr. Fauzi Asni mengaku sangat terbuka pada segala masukan dari masyarakat walau program tersebut diluncurkan dengan niat yang baik yakni demi menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah tersebut.
 
"Kita akan melakukan evaluasi terhadap program 'Gembok Cinta Siak' tersebut, dikarenakan program tersebut menimbulkan polemik di sebagian kalangan masyarakat, kita terbuka terhadap segala masukan, karena pastilah semua itu demi kebaikan kita bersama," kata Fauzi, Senin (7/8/2017).
 
Menurutnya, program tersebut suatu tekad untuk mengekpresikan sayang terhadap Kabupaten Siak, dengan cara belajar untuk mencapai prestasi terbaik, yakni sayang dan peduli dengan kebersihan di daerah tersebut.
 
"Gembok Cinta Siak ini bukan diperuntukkan untuk kesenangan muda mudi untuk berduaan dalam mengukir janji, karena hal seperti ini tidak sesuai semangat Melayu dan Islam," bebernya
 
Kepala Dispar juga mengatakan sangat menghargai kelompok masyarakat yang belum bisa memahami pesan sebenarnya. 
 
"Ini bukan Gembok Cinta yang sama dengan luar negeri yang mengumbar nafsu," katanya menegaskan.
 
Fauzi juga mengaku, terkait hal ini dirinya juga telah berkonsultasi dengan sesepuh dan tokoh masyarakat Siak dan memperoleh hasil perubahan nama dalam program tersebut dari Gembok Cinta Siak dan disarankan diganti menjadi 'KITO PEDULI SIAK'. 
 
Dikatakannya juga, pihaknya masih akan melakukan evaluasi mendalam kegiatan tersebut agar tidak menimbulkan fitnah terutama bagi masyarakat yang belum memahami.
 
"Takutnya mereka yang tidak faham malah justru menuliskan harapan cinta pribadinya bersama pasangannya dalam gembok tersebut," katanya mengakhiri.(Sgk).




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan