Riau

Siak Jadi Program NGO Winrock Internasional

SIAK (MR) - Atas penunjukan oleh Kementrian Dalam Negeri Ri, Kabupaten Siak dijadikan tempat penerapan program NGO winrock Internasional terkait penurunan emisi melalui pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan yang berfokus pada pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berasal dari lahan gambut dan produksi minyak kelapa sawit.
 
Country representatif  WinRock Internasional (WI) yang di wakili oleh Nenden D. Milawati mengatakan, dipilihnya Kabupaten Siak karena dinilai menjadi wilayah potensial untuk meningkatkan kapasitas teknis para pemangku kepentingan yang memiliki potensi melakukan upaya-upaya pengurangan emisi gas rumah kaca di Kabupaten Hijau bersama peningkatan produktivitas dan mengamankan mata pencaharian lokal.
 
Wakil Bupati Siak H. Alfedri menyambut baik upaya penyelamatan lingkungan yang dilakukan Winrock Internasional di Kabupaten Siak. Kata Dia,  kegiatan yang dilakukan WI ini nyambung dengan Visi Kabupaten Siak yang sedanh focus mewujudkan Kabupaten Hijau dalam mewujudkan pembangunan yang merata sampai kekampung-kampung dengan penerapan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
 
Dijelaskan Alfedri dari total luas Kabupaten Siak hampir 30 % nya di siak terdapat gambut dalam hingga mencapai 3 meter, oleh karena itu pembangunan yang berkelanjutan dengan mengurangi emisi khusus dilahan gambut, sangatlah oenting dannutama. "Kabupatenn hijau itu sendiri kami maknai dengan prinsip-prinsip pelestarian yang berkelanjutan dengan pemanfaatan sumber daya alam, dan peningkatan ekonomi masyarakat," ungkapnya, ditemui kemarin di Siak.
  
Sumbangan emisi gas rumah kaca, lanjut Wabup, yang terbesar di Indonesia juga didapatkan dari sektor pemanfaatan lahan dan alih fungsi lahan (Land Use, Land Use Change and Forestry). Karena itu, sektor ini menjadi sektor yang paling utama dan mendapatkan perhatian serius di Kabupaten Siak. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target ini antara lain melestarikan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan, gambut dan mangrove yang bernilai secara biologis serta kaya akan simpanan karbon.
 
Untukndiketahui, Winrock akan mengawali programnya dengan rencana lokasi monitoring dan evaluasi (Monev) meliputi : 
1) Kegiatan persiapan paludiculture (pertanian di lahan basah gambut); 2) Kegiatan hidrologi (monitoring emisi dari lahan gambut yang direstorasi) 3) Kegiatan Good Agriculture Practices (GAP) untuk kelapa sawit. 
Monev difokuskan pada tiga desa yaitu Desa Dosan, Dayun dan Teluk Mesjid. (Sgk)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan