Nasional

Tersangka Dana Kampanye 24 Milyar, Wasekjen Demokrat Dijemput Paksa

Demokrat semakin goyah

Menarik sekali melihat perjalanan politik partai berlambang mercy ini. Dengan ditangkapnya Ramadhan Pohan, keluarga besan SBY dan wakil Sekjen Demokrat, maka saya bisa simpulkan bahwa partai ini semakin keropos.

Kalau sebelumnya wakil bendahara Demokrat I Putu Sudiartana terkena operasi tangkap tangan oleh KPK, kini giliran wakil sekjen Ramadhan Pohan. Jika sebelumnya saya pikir Putu Sudiartana akan menjadi pintu masuk untuk menjerat semua pimpinan Demokrat, sepertinya kenyataan memberi jalan cerita yang lebih menarik. Banyak jalan menuju Roma, banyak cerita yang bisa mengkarungi para pimpinan Demokrat. Hehe.

Selanjutnya siapa lagi? Entahlah. Tapi KPK dan aparat penegak hukum memang harus mau menindak partai mantan yang satu ini. Bongkar semuanya. Kalau memang semua pimpinan Demokrat harus masuk penjara dalam bentuk paket, ya paketin saja lah. Tapi kalau dalam format terpisah, seperti Putu Sudiartana dan Ramadhan Pohan, ya sebaiknya dikemas serapi mungkin supaya tidak kabur-kaburan.

Apakah ini momen Hambalang dan Century dibuka lagi?

Dalam dunia politik ada yang namanya posisi tawar. Saat partai kehilangan posisi tawar, terjadi konflik dan dualisme, maka kasus-kasus korupsi akan mudah dibongkar. Semakin banyak orang galau dan stress, semakin mudah mereka dimintai keterangan curhat.

Contoh saja PSSI yang bisa dibilang ‘anaknya’ Golkar dan Bakrie. Puluhan tahun organisasi ini sangat solid. Ketumnya dipenjara pun tak ada yang berani menurunkan atau membekukannya. Tapi kenapa Presiden Jokowi berani bertaruh membekukan organisasi sarang mafia bola ini? Karena hitungannya pas. Saat itu Golkar sedang konflik dualisme. Jadi saat dibekukan, sedikitpun tak ada gesekan. Mereka sedang fokus ke internal partai dan tidak bisa bersatu melawan Jokowi. Tapi memang di luar itu ada faktor keberanan tanpa ragu oleh seorang Presiden Jokowi.

Nah saat ini Demokrat sedang goyah. Sebelumnya, salah satu pendiri partai Demokrat, Hencky, juga menyerukan agar SBY mundur atau dilengserkan via KLB. Dengan kondisi seperti ini, seharusnya KPK memanfaatkan momentum dengan menyelesaikan kasus-kasus yang belum selesai seperti Hambalang dan Century.

Tapi mungkin sekarang siap-siap dulu, ambil ancang-ancang. Nanti setelah Demokrat ribut internal, SBY mau dilengserkan, barulah proses Mas Ibas. Sama seperti momen membekukan PSSI saat Golkar konflik.

Sebab satu Indonesia juga tau, bahwa keterangan Nazarudin dan Angelina Sondakh sudah jelas Ibas terlibat. Tapi sejak dulu KPK tak pernah berani menyentuh anak mantan Presiden 10 tahun ini, entah karena alasan apa. Menurut opini subjektif saya, karena backup nya masih sangat kuat, maklum lah 10 tahun bokapnya berkuasa.

Terakhir, semoga Demokrat ambruk lagi, semua pimpinannya masuk penjara lagi dan SBY lengser dari ketum. Semua kasus korupsinya diproses. Kemudian Demokrat jadi partai umum dan bukan partai keluarga cikeas.

 

Begitulah kura-kura.

 

sumber: seword.com




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan