Pariwisata

Ternyata Anggaran Pariwisata Riau Masih Kecil

Objek Wisata Candi Muara Takus
PEKANBARU (MR) -‎ Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson menyoroti dorongan untuk mengembangkan sektor pariwisata daerah setempat tidak diimbangi dengan dukungan anggaran yang memadai.
      
"Seperti, infrastruktur jalan yang belum layak menuju destinasi wisata. Dukungan anggaran untuk pariwisata masih kecil, tahun ini hanya Rp46 miliar," sebut Aherson di Pekanbaru, Rabu. 
      
Politisi Demokrat Riau tersebut menyebutkan salah satu contoh akses jalan menuju Bono di Kabupaten Pelalawan, sampai sekarang dinilai belum layak dilewati karena pembangunan jalannya belum tuntas dikerjakan. 
      
"Misalnya akses menuju wisata Ombak Bono, sampai sekarang belum layak, pembangunan jalan masih sepotong-sepotong sehingga wisatawan yang datang pun merasakannya tidak optimal," papar Aherson. 
      
Harusnya, katanya, pihak Pemprov bisa memperbesar anggaran untuk dinas pariwisata, agar bisa fokus untuk membangun objek wisata yang ada,  sehingga akan ada ikon wisata yang bisa diunggulkan. 
     
Ditambahkan pula oleh Sekretaris Komisi V DPRD Riau, Ade Agus Hartanto, pihak Pemprov Riau belum terlalu serius dalam menggarap pariwisata selama ini. 
     
Misalnya, sebut Ade, objek wisata Budaya yang berada di Bandar Serai Purna MTQ yang berlokasi di Ibukota provinsi, Pekanbaru, tidak dikemas menarik untuk menggaet perhatian pengunjung.
      
"Yang di pusat ibukota provinsi saja harus mampu diberdayakan, purna MTQ misalnya. Kita lihat purna MTQ dari dulu sampai sekarang begitu-begitu saja," tutur Ade Agus. 
     
Dikatakan Ade, Purna MTQ yang berlokasi di tengah Kota Pekanbaru sangat strategis, seharusnya menjadi satu objek pariwisata yang bisa dikelola dengan maksimal.
      
"Tidak usah kita bicara dulu yang didaerah (Kabupaten) seperti Bono atau air terjun di Kampar, yang di pusat kota harus difokuskan, purna MTQ sangat strategis. Banyak yang bisa dibangun di sana," papar Politisi PKB Riau ini.
      
Ia mencontohkan, seperti wisata tengah kota yang dimiliki Provinsi lain, berhasil menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung.
      
"Kita lihat Bandung dan sejumlah daerah lainnya, wisata tengah kota sangat bagus mereka kelola," ujarnya.
      
Ade menilai Pariwisata di Riau dinilai masih berkutat pada promosi, dan belum pada pembenahan dan pembangunan secara maksimal. (AntaraRiau)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan