MONITORRIAU.COM - SAMSUNG ternyata punya varian Galaxy yang ditujukan untuk kebutuhan bisnis. Namanya Galaxy XCover4. Yang membedakannya tidak hanya software, tetapi juga hardware-nya. 

“XCover4 dirancang lewat penelitian yang melibatkan 500 perusahaan gabungan Fortune, terdiri atas perusahaan lintas bidang, seperti ritel, logistik, perminyakan, dan transportasi,” ujar Roy Nugroho, Head of B2BPT Samsung Electronics Indonesia. 

Fokusnya adalah ketahanan (durability) sehingga bisa digunakan dalam kondisi maupun cuaca apa pun. Lalu, keamanan data dan kemudahan personalisasi ponsel sesuai yang diinginkan perusahaan serta kemampuan kamera untuk memindai dengan baik, sehingga bisa digunakan untuk intensive scanning dan tetap bekerja dengan maksimal ketika harus memindai kode yang tidak lagi dalam kondisi prima akibat basah atau terlipat maupun yang terbungkus plastik. 

Smartphone outdoor tersebut memiliki desain ramping, baterai 2.800 mAh yang dapat diganti sesuai kebutuhan, bersertifikasi IP68 yang antiair dan debu. Juga, bersertifikasi standar militer Amerika Serikat MILSTD 810G, standar pengujian untuk menilai daya tahan keseluruhan perangkat meliputi suhu, baik tekanan rendah maupun tinggi, hujan, termasuk hujan angin dan hujan yang membekukan, kelembapan, kabut, shock maupun guncangan akibat transportasi maupun tembakan. Kamera belakang 13 MP, flash, aperture F1.9, dan autofocus, proses pemindaian kode menjadi lebih mudah, dilengkapi teknologi NFC. 

Fitur ini dapat meningkatkan produktivitas kerja, terutama pada bidang transportasi dan logistik.

Selain kamera belakang, juga tersedia kamera depan 5 MP. XCover4 memiliki layar 5 inci, didukung KNOX Configure, layanan berbasis cloud yang memungkinkan perusahaan mengonfigurasi dari jarak jauh sejumlah besar perangkat Samsung dan menyesuaikannya dengan kebutuhan bisnis yang spesifik. 

Samsung Galaxy XCover4 hadir dalam beberapa variasi konektivitas; Wi-Fi, atau Wi-Fi dan LTE, dengan kapasitas 2 GB RAM+16 GB storage, MicroSD (hingga 256 GB), dan OS Android Nougat. (SINDONEWS)