Riau

Lagi, Ulama Asal Riau Ditolak Masuk Hongkong

Ustaz Ali Ambar
BENGKALIS (MR) - Pihak Otoritas Hongkong menolak kedatangan ulama asal Bengkalis Ustaz Ali Ambar untuk berdakwah selama satu bulan penuh di sana. Kehadiran Ketua Baznas Kabupaten Bengkalis di Hongkong bukan dengan sendirinya, ia memenuhi undangan Corp Da'i Dompet Dhuafa Hongkong melalui program Da'i Ambasador.
 
Ali Ambar mengungkapkan, ia tiba di Bandara Internasional Hongkong, Selasa (20/2/2018) pukul 05.30 waktu setempat. Ali sempat mengisi borang (berkas) sebagaimana petunjuk pihak bandara.
 
"Saya langsung menuju ke Imigrasi, lalu imigrasi bertanya apakah kamu pertama ke Hongkong, ya saya jawab. Mana visa masuknya, saya jawab ndak ada visa dan saya tunjukkan undangan dari dompet duafa cabang Hongkong untuk mengisi kajian keislaman selama satu bulan," ungkapnya kepada wartawan sembari mengaku sudah berada di Pekanbaru, Rabu (21/2/2018).
 
Penjelasan alumni Universitas Al Azhar Kairo datang tanpa visa rupanya tidak diterima pihak Imigrasi. Mereka selanjutnya menginterogasi dengan nada marah-marah.
 
"Ternyata mereka bilang kamu tidak bisa masuk ke Hongkong tanpa visa, saya diinterogasi dan ada yang marah-marah. Lalu mereka suruh memilih, saya harus ke Makau atau pulang ke Indonesia, saya bilang saya tidak mau, saya mau ke Hongkong"
 
"Satu jam saya menunggu tidak ada jawaban, saya dibawa kebelakang. Mereka agak arogan, barangkali itu sesuai SOP, dia bilang kamu harus pulang," terang Ali Ambar menceritakan.
 
Akhirnya, imbuh Dosen salah satu perguruan tinggi di Bengkalis ini, setelah hampir 3-4 jam, ia kembali dibawa ke ruang khusus. Lama menunggu, ia mengaku menerima surat bahwa dideportasi.
 
"Saya kaget dan kecewa," sebutnya.
 
Ketua Baznas Kabupaten Bengkalis mengaku pemeriksaan pihak Bandara Internasional Hongkong sangat super ketat. Barang bawaan dan pakaian tak luput dari pemeriksaan petugas.
 
"Di Bandara pemeriksaan super ketat Tas saya dibuka, dompet saya dibuka mereka tanya berapa bawa dolarnya, terus baju diperiksa kemudian kita mau buang air kecil diikuti, saya merasa kayak penjahat. Kemudian saya diantar pulang sampai ke pintu pesawat, paspor dipegang (pihak otoritas) dan tidak boleh foto-foto," cetus Ali Ambar.
 
Meskipun kecewa, Ali tidak merasa trauma akan kejadian itu. Ia hanya berharap, pihak yang mengundangnya menyediakan visa masuk agar tidak ada lagi ulama yang bermasalah ketika masuk Hongkong.
 
"Saya tidak trauma, ini pelajaran berharga buat saya karena sebelumnya tidak pernah seperti ini sampai 10 jam duduk termenung di bandara di ruang kecil. Saya berharapa kepada pihak terkait yang mengundang pakai visa masuk dan ulama yang undang tidak ada masalah lagi," tutupnya.
 
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad juga mengalami hal serupa. Ia tidak diperbolehkan masuk ke Hongkong untuk berceramah. Padahal, Datuk Seri Ulama Setia Negara itu diundang ummat Islam di Hongkong untuk berceramah. (cakaplah.com)
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan