Ditemukan Tewas Telungkup di Dapur

Heboh !! Diduga Dibunuh Anak Kandung, Ternyata karena Penyakit Dalam

Kasat Reskrim AKP Hidayat Perdana SIk (baju merah) saat olah TKP

SIAK (MR) - Meninggalnya Juhari alias Wak Jepun (60) sempat menghebohkan warga Siak Sabtu pagi (24/2). Pasalnya posisi jasadnya yang tergeletak ditempat tak wajar dengan kondisi wajah penuh lebam memar dan mulut berdarah, membuat masyarakat berasumsi bahwa pria yang kesehariannya berjualan buah keliling tersebut, tewas karena dibunuh.

Sontak kecurigaan mengarah kepada putra Jepun, sebut saja Bujang yang pada hari kejadian berada bersama almarhum di rumahnya. Apalagi, pria duapuluhan tahun tersebut selama ini dikenal sebagai penderita gangguan jiwa dan konon kerap marah-marah kepada sang ayah apabila kehendaknya tidak tertunaikan.

Kecurigaan seolah tidak terbantahkan, karena tidak ada saksi mata lain terkait penyebab kematian pria lansia bersahaja tersebut. Kala itu, isteri Jepun, Nurseha (63) dan anaknya yang lain sedang menginap di rumah keluarganya yang berjarak beberapa kilometer. Tudingan bahwa Bujanglah yang membunuh ayah kandungnya sendiri kian mengarah, kala pria kurus gondrong itu didapati mengunci diri dalam kamar mandi. Bahkan, untuk memaksanya keluar, Polisi terpaksa mendobrak pintu kamar mandi. 

Tak ingin terjadi sesuatu pada Bujang, Pihak Sat Reskrim Polres dan Polsek Siak lalu mengamankan Bujang ke Mapolres Siak. Jasadpun dievakuasi dan atas persetujuan pihak keluarga, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk diotopsi.

Hasilnya, mengejutkan !. Bahwa kematian Johari alias Wak Jepun bukan karena dibunuh, tapi murni karena penyakit dalam yang dideritanya.

"Hasil Outopsi yang dilakukan Sabtu tanggal 24 Februari 2018 pada pukul 13.00 s.d 14.30 WIB bertempat di Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara Pekanbaru atas mayat nama Juhari, umur 60 tahun, alamat 

Jalan Said Ibrahim Kelurahan Kampung Rempak Kecamatan Siak Kabupaten Siak, menyimpulkan ditemukan luka terbuka dan memar pada pipi kiri akibat kekerasan tumpul. Selanjutnya ditemukan kelainan pada kedua paru, berlubang, perabaan keras dan berwarna kehitaman, bercak kemerahan dan putih pada otot jantung serta gambaran tidak normal pada hati akibat penyakit.

Sebab mati mayat ini akibat komplikasi penyakit pada organ Jantung, paru dan hati. Kekerasan pada daerah pipi tidak menimbulkan kematian pada korban," terang Kapolres Siak AKBP Barliansyah SIk MH, saat dikonfirmasi Pekanbaru MX, Sabtu malam (24/2).

Untunglah pihak Polres Siak berhasil meyakinkan keluarga agar melakukan tindakan outopsi walau sebelumnya keluarga keberatan dengan alasan tidak memiliki biaya. Namun dengan penjelasan yang bisa diterima oleh keluarga dan diyakinkan tidak akan dimintai biaya, keluargapun luluh.

"Saat itu kita merasa harus memastikan penyebab kematian melalui tindakan yang sesuai prosedur hukum, yakni outopsi. Makanya kita yakinkan keluarga agar mengizinkan. Alhamdulillah akhirnya pihak keluarga mengizinkan sehingga bisa dipastikan apa penyebab kematiannya." ujar Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Hidayat Perdana SIk SH.

Atas hasil tersebut, imbuh Barli, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Siak untuk perawatan Bujang terkait penyakit gangguan jiwanya. "Tentu kita serahkan kembali dia (Bujang) kepada keluarga, namun sebelumnya kita berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar yang bersangkutan mendapat perawatan sebagaimana mestinya. Karena pengakuan keluarga, selama ini anak tersebut tidak pernah dibawa ke rumah sakit jiwa karena tidak mampu membiayai. (Sgk)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan