Riau

KLHK Siagakan 3 Helikopter Antisipasi Karhutla

PEKANBARU (MR) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagaan tiga unit helikopter yang terdiri dari dua helikopter berukuran besar jenis Kamov untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan melalui pengeboman air dan satu helikopter jenis Bell guna patroli udara.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Selasa, menjelaskan selain helikopter dari BNPB, Pemerintah Provinsi Riau juga mendapat satu helikopter jenis Bell dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
 
"Itu semua kita optimalkan untuk pencegahan dan penanggulangan Karhutla, terutama menjelang Asian Games," kata Edwar.
 
Dia menuturkan tiga helikopter bantuan BNPB tersebut telah berada di Provinsi Riau tidak lama setelah pemerintah setempat menetapkan status siaga karhutla 2018 pada 19 Februari. Ketiga helikopter itu masing-masing adalah Bell 430 (patroli) dan Kamov RA-31035 serta Kamov RA-31603.
 
Khusus Kamov RA-31035, Edwar mengatakan tercatat pesawat tersebut telah menjatuhan 1,96 juta liter air sepanjang operasinya di Riau. Sementara saudara Kamov lainnya dalam status "standby".
 
Lebih jauh, untuk helikopter KLHK, yakni Bell 412 tercatat telah menumpahkan 130.400 liter air selama 163 kali operasi pengeboman air di Provinsi Riau.
 
Selain helikopter bantuan pemerintah, Edwar menjelaskan peran perusahaan swasta dalam upaya menanggulangi karhutla di Riau juga cukup besar. Tercata lebih dari empat juta liter air dimuntahkan oleh dua helikopter Superpuma bantuan perusahaan bubur kertas Sinarmas di Provinsi Riau.
 
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kita selama ini," ujar Edwar.
 
Pemerintah Provinsi Riau saat ini tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang status siaga bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang akan segera berakhir pada akhir Mei 2018 mendatang.
 
Edwar Sanger menjelaskan, pihaknya bersama dengan seluruh instansi terkait yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla akan melakukan rapat evaluasi.
 
 "Tanggal 25 Mei kita akan gelar evaluasi dan selanjutnya kita segera putuskan untuk perpanjangan status siaga," katanya.
 
Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status Siaga Karhutla sejak 19 Februari 2018 lalu, dan akan berakhir pada 31 Mei 2018, terutama terkait ancaman musim kemarau dan pelaksanaan Asian Games 2018.
 
 
 
 
Sumber : Antarariau.com




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan