Riau

Rencananya Tahun Depan Pemprov Riau akan Suntik Modal untuk BUMD

Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri di Pekanbaru, salah satu BUMD yang akan mendapatkan suntikan modal dari Pemprov Riau
PEKANBARU (MR) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun depan berancana akan memberikan tambahan modal untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau. Namun rencana itu semua tergantung dengan peraturan daerah (Perda) yang tengah digodok di DPRD.
 
"Itu tergantung Perda. Kalau Perda itu tak disahkan (DPRD) kita terhalang memberikan itu (tambahan modal)," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ahmad Hijazi, Senin (29/10/2018). 
 
Ahmad Hijazi mengatakan, Perda untuk suntikan dana tersebut sudah disiapkan Pemprov Riau, dan tinggal pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). 
 
Disinggung BUMD mana yang akan diberikan suntikan dana, Ahmad Hijazi mengatakan pertama ada Bank Riau Kepri (BRK). Kemudian BUMD lainnya tinggal mengikuti seperti Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida). 
 
"Yang utama BRK, sedangkan yang lain bisa nyusul. Termasuk Jamkrida. Cuma saya akan cek terlebih dahulu perkembangan Perdanya sudah sejauh mana," katanya. 
 
Apa penilaian Pemprov Riau terhadap BUMD yang akan mendapat tambahan modal, Ahmad Hijazi menyatakan tentunya BUMD yang sehat dan memiliki kebutuhan modal. 
 
"Tambahan modal yang diberikan tentu yang bisa memberi manfaat multiplier bagi masyarakat dan keuntungan bagi perusahaan," cakapnya. 
 
Dengan kondisi keuangan Pemprov Riau yang mengalami defisit, apakah perlu dilakukan penambahan modal BUMD, Ahmad Hijazi menyampaikan untuk kondisi keuangan sebetulnya bisa diatur di perencanaan anggaran.
 
"Penambahan modal ini paling tidak rencana ini tahun 2019 keatas. Kalau kita sudah menstabilkan antara pendapatan dengan belanja," tutupnya. 
 
Sedangkan Karo Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdaprov Riau, Darusman saat dikonfirmasi perihal tersebut menyatakan penambahan modal BUMD itu selain menunggu Perda, juga tergantung kondisi keuangan.
 
"Rencana ada penambahan modal untuk Jamkrida sebesar Rp25 miliar. Itu sesuai dengan rencana awal, dan dana itu itu untuk peningkatan jaminan kredit," katanya. 
 
Menurut penilaian pihaknya, berdasarkan evaluasi Jamkrida layak diberikan tambahan modal. Karena sejauh ini kinerja Jamkrida cukup bagus karena dividen kepada pemegang saham. 
 
"Kalau dinilai kinerja mereka layak diberikan tambahan modal. Selain devidennya bagus, modal awal juga sudah mengalami peningkatan Rp5 miliar. Dari Rp25 miliar menjadi Rp30 miliar lebih," terangnya. 
 
Kemudian BRK, sebut Darusman, penyertaan modal yang akan diberikan sebesar Rp500 miliar untuk membuka BRK Syariah. Namun rencana penambahan modal masih menunggu Perda. 
 
"Penambahan modal BRK Syariah, tapi ini kan belum masih rencana, semua masih diperhitungkan, karena Perdanya juga baru kita siapkan," tukasnya.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan