Nasional

Penyebab Gelombang Tinggi di Selat Makassar

MONITORRIAU.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, cuaca buruk dengan intensitas hujan deras disertai angin kencang dan ketinggian gelombang di Selat Makassar, masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Penyebabnya, daerah tekanan rendah di teluk Capetaria sebelah utara Australia mencapai 994 hektopascal (hPa).

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Sub Pelayanan Jasa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah IV Makassar, Siswanto, Rabu, 2 Januari 2019. 

Gelombang laut di Selat Makassar, Perairan Kepulauan Selayar, Perairan Kepulauan Sabalana, dan Laut Flores, pun saat ini mencapai 2,5 sampai 4 meter. "Daerah tekanan rendah tersebut membuat masa udara di selatan Sulsel mengarah ke sana," kata Siswanto.

Selain tekanan rendah, juga lantaran ada pertumbuhan bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia. Bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots di pusatnya, serta bibit siklon 97W yang berada di Laut China Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots di pusatnya. Keduanya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam ke depan.

Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan. Berdampak pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan.

"Dampak dari tekanan rendah di Australia perlu untuk diwaspadai, terutama yang melakukan perjalanan menggunakan jasa laut, dan terkhusus bagi nelayan," ujar Siswanto.*** (viva)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan