Riau

Awal Tahun 2019, Satu Pasien Penderita DBD Meninggal

Ilustrasi (google.com)

DUMAI (MR) - Salah satu pasien penderita Demam Berdarah Dengue yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai beberapa waktu yang lalu meninggal dunia.

Hal ini disampaikan oleh Humas RSUD dr Topan kepada monitorriau, Rabu (23/1/2019), ia mengatakan pada awal tahun 2019 ini tercatat sudah 30 pasien DBD yang dirawat dan satu diantaranya meninggal dunia.

"Total pasien yang masuk untuk penderita DBD pada awal tahun ini berjumlah 30 pasien satu pasien meninggal dunia," katanya.

Pasien DBD yang masuk ke RSUD Dumai rata-rata berusia 5-15 tahun. Hal ini tentu harus menjadi perhatian utama orang tua, ditambah lagi cuaca beberapa waktu ini tak menentu.
Topan juga mengatakan, kondisi alam di Kota Dumai juga menjadi salah satu penyebab susahnya DBD ini diberantas.

"Kondisi alam dan geografis kita menjadi kesulitan tersendiri untuk mengatasi DBD ini," ungkapnya.

Ia pun meminta kepada orang tua agar memperhatikan kondisi kesehatan anak mereka dan juga kebersihan rumah mereka karena kata topan nyamuk penyebab DBD ini merupkan nyamuk "rumahan".

"Nyamuk penyebab DBD ini adalah nyamuk rumahan oleh sebab itu kebersihan rumah harus tetap diperhatikan," katanya.

Ia juga meminta agar orang tua selalu memperhatikan, kolong tempat tidur, pakaian yang digantung dan di balik lemari karena nyamuk penyebab demam berdarah ini sering berada disana.

"Selain di dalam rumah, orang tua perlu perhatikan, kolong tempat tidur, pakaian yang digantung dan balik lemari karena biasanya mereka ada disana," pintanya.

Topan juga meminta kewaspadaan orang tua terhadap jam-jam aktif nyamuk ini.

"Biasanya nyamuk ini aktif pukul 08.00-10.00 dan 15.00-17.00 sedangakn pada malam hari, nyamuk dengan garis hitam-putih di tubuhnya itu akan beristirahat," sampainya.

Humas RSUD Dumai ini juga meminta agar warga Dumai selalu rutin menguras tempat penampungan air, menutup rapat, hingga mengubur barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.

"Selalu pantau penampungan air serta tumpukan barang bekas," ujarnya.

Ia juga berpesan jika ada anak yang terkena demam tinggi jangan diabaikan, segeralah ke rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat untuk pengecekan lebih lanjut.

"Jika ada anak bapak atau ibu yang terkena demam tinggi segeralah berobat," pesannya.

Penulis: Didin Marichan




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan