Ekonomi

Si Cantik Pinky Solusi Kelangkaan Elpiji

Aktivitas Pengisian Bright Gas 5,5 Kg di SPBE Kelurahan Bukit Nenas, Kota Dumai
MONITORRIAU.COM - Semua orang tentu mendambakan kesejahteraan dalam hidupnya. Kebutuhan sandang, pangan dan papan sudah seharusnya tepenuhi, demi tercapainya kesejahteraan itu.
 
Namun, kebutuhan rumah tangga seperti tak ada habisnya. Oleh karenanya, penting untuk memilih beragam produk secara tepat dan bijak. 
 
Terutama produk yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Sebut saja, tabung gas yang menjadi kebutuhan pokok untuk memasak.
 
Bicara tabung gas, kata ‘elpiji’ tentu sudah sangat melekat di benak kita. Ya, gambaran tabung ukuran sedang berwarna biru atau ukuran kecil berwarna hijau. Namun sejak PT Pertamina meluncurkan Bright Gas, gambaran tabung gas kini tak hanya sebatas biru dan hijau.
 
Bright Gas 5,5 Kg hadir dengan pilihan warna menawan, yaitu pink fuschia. Warna cantik ini hadir sebagai jawaban atas keinginan konsumen yang dipilih berdasarkan hasil survei. 
 
 
Pengecekan Tabung Bright Gas 5,5 Kg yang sudah diisi di SPBE 
 
Bright Gas dilengkapi beragam keunggulan, baik dari segi keamanan, kenyamanan, sampai segi harga. Hadir dengan fitur katup ganda, menjadikan tabung gas ini dua kali lebih aman untuk mencegah kebocoran.
 
Tabung Bright Gas tergolong ringan sehingga nyaman saat dijinjing. Masalah yang seringkali ditemui saat ibu rumah tangga kesulitan mengangkat tabung gas, kini terjawab sudah. 
 
SOLUSI KELANGKAAN 
Tak hanya soal warna, 'Si Cantik Pinky' (Baca: Bright Gas 5,5 Kg) hadir juga sebagai solusi kelangkaan Elpiji bersubsidi 3 Kg yang kerap kali terjadi.
 
Sales Executive LPG PT Pertamina, Aditya Agung Andrawina saat dihubungi media online monitorriau.com mengatakan Pertamina memberikan fasilitas melalui program tukar tabung elpiji 3 kg menjadi Bright Gas 5,5 kg. 
 
Masyarakat golongan mampu, bisa menukar 2 tabung elpiji subsidi 3 kg kosong dengan 1 tabung Bright Gas 5,5 kg. Cukup dengan hanya membayar harga isi ulang Bright Gas 5,5 Kg seharga Rp.67.500. 
 
"Penukaran bisa dilakukan di pangkalan resmi elpiji terdekat atau melalui pemesanan terlebih dahulu via Contact Center Pertamina 135," jelas Aditya.  
 
 
Data realisasi Bright Gas 5,5 kg selama 2019 hingga bulan Mei
 
Tentunya jelas, sasaran penggunaan 'Si Cantik Pinky' adalah masyarakat mampu, PNS dan pelaku usaha non mikro seperti rumah makan, restoran dan industri. 
 
Ya, banyaknya pemakaian Elpiji 3 Kg atau gas melon yang tak tepat sasaran tentunya menjadi persoalan dalam hal kelangkaan. 
 
Seperti di Kota Dumai masyarakat ekonomi mampu, golongan PNS dan tempat usaha berlabel restoran masih banyak yang menggunakan gas melon 3 Kg. Selain tepat sasaran inilah salah satu penyebab kelangkaan gas.  
 
MASYARAKAT HARUS MOVE ON
Data yang disebutkan Sales Executive LPG PT Pertamina, Aditya Agung Andrawina di Kota Dumai dan sekitarnya realisasi 'Si Cantik Pinky' 5,5 Kg cenderung meningkat sejak Januari hingga Mei 2019.
 
Dorongan pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (disperindag) tentunya akan terus meningkatkan penggunaan 'Si Cantik Pinky' 5,5 Kg.
 
Sehingga masyarakat mampu dan pengusaha bisa move-on alias beralih dari gas melon 3 Kg sehingga kelangkaan teratasi.
 
"Kita tahun lalu sudah lakukan sidak bersama Komisi II DPRD Dumai. Kita dapati beberapa pelaku usaha industri dan restoran serta rumah makan yang masih memakai gas melon. Kita tegur dan kita pantau sehingga mereka beralih ke gas 12 Kg, maupun Bright Gas 5,5 Kg," Kata Kepala Disperindag Dumai, H Zulkarnain.
 
 
Sidak Disperindag dan Komisi II DPRD Dumai soal penggunaan gas bersubsidi
 
Meski harganya tak lagi disubsidi, Zulkarnain terus melakukan imbauan untuk masyarakat mampu tertama golongan PNS harus move-on dari gas melon 3 Kg.
 
"Penghasilan Rp 1.500.000 ke atas tak dibenarkan pakai gas bersubsidi, peraturan pemerintah pusat sudah jelas. Walaupun kita di daerah belum punya aturan khusus makanya sifatnya imbauan dan terus sidak ke lapangan," ungkap Kadis.
 
DUKUNGAN PENGUSAHA RESTORAN
Tak bisa dipungkiri penggunaan gas melon 3 Kg oleh restoran dan rumah makan adalah salah satu penyebab utama kelangkaan elpiji di Kota Dumai. 
 
Namun ada juga restoran dan rumah makan yang tak memakai gas bersubsidi seperti Restoran Arabika Dumai. Menurut Rudi, sang pemilik sejak kehadiran Bright Gas, meraka terus memakai 'Si Cantik Pinky' 5,5 Kg.
 
"Kalau dari segi harga jelas mahal karena tidak disubsidi pemerintah. Namun kami selaku pengusaha sadar jika itu adalah konsekuensinya," jelas Rudi.
 
Rudi mengakui walau lebih untung memakai gas melon namun persoalan kelangkaan jadi hambatannya dalam mengembangkan usaha apalagi dengan adanya peraturan pemerintah yang memang harus ditaati.
 
 
Restoran Arabika Dumai, salah satu pelaku usaha yang komitmen memakai Bright Gas 5,5 kg
 
"Kita bisa aja diam-diam atau kucing-kucingan pakai gas melon biar lebih untung, tapi kalau stoknya langka? artinya saya tak bisa kembangkan usaha kan? harus beralih juga akhinya," kata pemilik Restoran yang pernah disinggahi Presiden Joko Widodo ini.
 
Hadirnya Bright Gas 5,5 Kg diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi persoalan kelangkaan tabung gas ukuran 3 kg yang kerap terjadi. Kita juga berharap masyarakat mampu segera move-on. Semoga.***
 
Penulis: Ganda Jaya Siregar
Media Online Monitorriau.com
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan