Dunia

Ikan Dayung China Khas Sungai Yangtze Dinyatakan Punah

 

MONITORRIAU.COM - Ikan dayung China (China paddlefish), salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia yang berasal dari sistem Sungai Yangtze, dinyatakan telah punah. Ikan yang juga dikenal sebagai ikan pedang China itu diyakini telah menghilang antara 2005 dan 2010.

Ilmuwan China mengumumkan punahnya ikan yang dapat tumbuh hingga 7 meter itu dalam makalah penelitian yang diterbitkan dalam Science of the Total Environment pekan lalu.

Wei Qiwei, salah satu penulis makalah tersebut mengatakan kesimpulan itu didasarkan pada evaluasi oleh panel ahli yang dibentuk oleh Serikat Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) di Shanghai pada September.

"Kami menghormati model evaluasi dan para ahli dari IUCN, meskipun kami menerima hasil ini dengan hati yang berat," kata peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Perikanan China itu kepada Chutian Metropolis Daily, Sabtu (4/1/2020).

Penampakan terakhir yang dikonfirmasi dari ikan raksasa yang dikenal di China sebagai "raja ikan air tawar" itu adalah pada 2003.

Ikan dayung telah ada dalam daftar terancam punah IUCN sejak 1996, ketika populasinya menurun karena penangkapan yang berlebihan dan degradasi lingkungan di habitat Sungai Yangtze. Para pakar IUCN mengatakan, tidak ada data pencitraan spesies ini sejak 2009.

"Ikan dayung Cina, Psephurus gladius, adalah satu dari hanya dua anggota silsilah relik yang masih ada yang paling beragam dan tersebar luas 34-75 juta tahun yang lalu," kata makalah penelitian itu sebagaimana dilansir South China Morning Post.

Menurut makalah itu, spesies ikan dayung kemungkinan telah "punah secara fungsional", yang berarti tidak memiliki pasangan yang cukup untuk bertahan hidup, sejak 1993.

Kepunahan ini adalah bencana terbaru untuk ekosistem Sungai Yangtze yang memiliki panjang 6.300 kilometer. Dua spesies lain yang berasal dari sungai terpanjang di Asia itu juga telah dinyatakan punah secara fungsional.

Spesies reeves shad, sejenis ikan, dinyatakan punah secara fungsional pada 2015 sedangkan baiji atau yang dikenal sebagai lumba-lumba Sungai Yangtze dinyatakan punah pada 2006. Spesies lainnya lumba-lumba tak bersirip dan sturgeon China termasuk spesies berada dalam daftar kritis spesies yang terancam punah.

Sistem sungai Yangtze memiliki lebih dari 4.000 spesies akuatik, tetapi lalu lintas air dengan pembangunan bendungan, penangkapan ikan yang berlebihan, dan polusi telah merusak ekosistemnya. Persediaan ikan dan keanekaragaman hayati di sistem sungai tersebut menurun dengan cepat.*** (okezone)

 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan