Food & Traveler

Kenapa Seblak Bisa Populer?

Ilustrasi Google

MONITORRIAU.COM - Kamu pernah melihat atau mencoba kuliner dari Jawa barat yang dibuat dari campuran aneka kerupuk dangan kuah pedas? Makanan tersebut akrab disebut dengan seblak.

Sejarawan kuliner Fadly Rahman mengatakan, seblak sudah ada di Jawa Barat sejak 1900-an dan mulai populer sejak 2000-an hingga saat ini. Keberadaan seblak bahkan sudah dikenal luas hingga ke luar Pulau Jawa.

Lalu, kenapa seporsi kuah pedas berisi kerupuk ini bisa populer?

Kamu dapat merasakan sensasi pedas dan gurihnya bumbu cikur atau kencur saat mencoba sesuap seblak untuk pertama kalinya.

Fadly mengatakan, alasan pesatnya perkembangan seblak hingga saat ini yaitu keberadaan seblak yang banyak dijajakan di Kota Bandung.

"Seblak populer karena dia berkembang dari Bandung. Meskipun seblak muncul dari beragam daerah di Jawa Barat, tapi Bandung merupakan salah satu daerah yang berperan besar dalam memperkenalkan seblak pada masyarakat," ujar Fadly saat dihubungi oleh Kompas.com pada Jumat (25/2/2022).

Bandung sebagai sentra kuliner Jawa barat

Menurut Fadly, popularitas seblak meningkat karena Bandung merupakan sentra kuliner di Jawa Barat.

"Kalau kita lihat pada satu dasawarsa terakhir, Bandung itu  dianggap sebagai sentra kuliner Jawa Barat, surganya tukang jajan, sehingga popularitas seblak terus naik," ungkap Fadly.

Identitas Bandung tersebut kemudian menjadikannya sebagai daerah yang memiliki peluang untung lebih besar untuk lokasi berdagang.

Banyak pelaku usaha yang menjajakan dagangan di Bandung, tak terkecuali penjual seblak.

Meskipun banyak ragam daerah yang mencetuskan seblak tetapi sebagian besar orang mengidentikkan seblak sebagai salah satu kuliner khas dari Bandung. 

Menurut Fadly, identitas seblak saat ini sangat melekat dengn nama Bandung. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penjual seblak di luar Jawa Barat yang menggunakan nama "seblak Bandung".

"Saya pernah ke Jawa Timur, dan menemukan penjual seblak yang menggunakan nama 'seblak Bandung'," katanya. 

Meskipun seblak sudah eksis sejak 10 tahun terakhir tetapi popularitasnya saat ini mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena cepatnya perkembangan tren kuliner di Indonesia terutama dengan adanya pengaruh media sosial.

"Inovasi kuliner terbaru sudah banyak bermunculan. Seblak itu makanan yang baru populer di era kekinian. Jadi, kalau saya amati tren saat ini akan terus berinovasi. Semakin cepat naik, maka cepat pula menurun," kata Fadly.

Ia mengatakan, cepatnya transisi popularitas kuliner dapat membuat seblak semakin tertinggal. 

"Kalau ada yang lebih inovatif, lebih cepat viral, lebih sensasional, lambat laun seblak juga akan menurun pamornya. Salah satunya kuliner odading Bandung yang sekarang sudah menurun," katanya.

Tidak hanya itu, identitas seblak sebagai makanan yang hadir karena perkembangan inovasi pelaku usaha seblak, membuat keberadaanya bisa cepat menurun.

"Seblak itu secara genetik bukan makanan yang benar-benar khas dari Jawa barat.  Kalau kita katakan 'khas' itu berarti banyak dan mendominasi. Seperti halnya oncom, combro, yang dari dulu sudah ada," katanya.*** (KOMPAS.com)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan