KAMPAR (MR) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) asal Universitas Riau taja aksi sosialisasi penyuluhan narkoba bersama siswa SMPN 02 Salo. Mengusung tema Membangun Generasi Muda Bebas Narkoba Melalui Gerakan Mahasiswa, para siswa berseragam pramuka itu diarahkan memasuki musala sekolah, Kamis (21/7/2022).

Dalam tempat ibadah itulah para siswa dikumpulkan untuk mendengarkan materi yang akan disampaikan. Mulanya, murid kelas tujuh yang mengindahkan sosialisasi. Kemudian dilanjutkan oleh kelas delapan lalu Sembilan.

Ketua kelompok Kukerta, Sandy Hermawan saat membuka kegiatan mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah, sebab telah memberikan tempat kepada mereka untuk melaksanakan program kerja. 

Sementara, Wakil Kepala Sekolah (Kepsek) Agusman menegaskan kepada para siswanya untuk menyimak paparan materi yang akan disampaikan oleh mahasiswa Kukerta.

Tujuan dari penyuluhan ini tak lain untuk memperkenalkan bahaya narkoba kepada para siswa SMPN 02 Salo. Lalu alasan mengapa narkotika itu dilarang penggunannya oleh negara.

“Sesuatu yang dilarang itu pasti ada risiko dan kerugiannya,” ucap Agus seraya mengintruksikan siswanya untuk mendengarkan dengan baik apa yang akan di sampaikan oleh pemateri. 

Sedangkan Narasumber M. Aditya Apriwan menyampaikan materi tentang pengetahuan dasar mengenai Napza. Napza sendiri merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

Pertama ada narkotika. Menurutnya, narkotika adalah bahan yang berasal dari tiga jenis tanaman. Yakni candu, kokain, dan ganja. Selain itu, narkotika terbagi kepada 3 golongan.

Adit kemudian mulai menjelaskan satu persatu dan memberikan langsung contoh gambar dari setiap golongan.
Golongan satu ada heroin dan kokain. Kata adit, kedua jenis narkotika ini tidak bisa digunakan untuk pengobatan.

Sehingga ia mempunyai potensi paling tinggi mengakibatkan ketergantungan. Lalu morfin dan peditin menempati golongan dua. Bedannya, jenis kelompok ini dapat digunakan dalam pengobatan. Tetapi tetap saja, penggunaan yang berlebihan akan mengakibatkan penggunanya mengalami keterpurukan dan kecanduan.

"Dan Golongan terakhir adalah codein. Kemudian Psikotropika sendiri adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika," bebernya.

Namun, katanya, zat ini merupakan hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Terkahir adalah zat adiktif lainnya.

"Bahwa zat ini mampu menimbulkan ketergantungan dan kerugian bagi pribadi seseorang ataupun kepada lingkungannya. Contohnya saja penggunaan miring dari thinner, lem, kafein, serta cat," jelasnya.

Hal lain yang disampaikan oleh Adit adalah dampak narkoba bagi para siswa. Ia paparkan total ada 6 point yang akan di alami anak sekolahan bila mengonsumsi narkoba. Yaitu, perubahan dalam sikap, perangai, dan kepribadian. Kemudian, sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran.

Lalu, siswa akan menjadi mudah tersinggung dan cepat marah. Selanjutnya, sering menguap, mengantuk dan malas. Dan yang terakhir adalah tidak memedulikan kesehatan diri dan suka mencuri untuk membeli narkoba.

Keyla Nia Oktaviani, siswa kelas tujuh ini mengaku senang dan sangat antusias terhadap acara yang digerakkan oleh mahasiswa Kukerta di daerahnya.

"Materi yang disampaikan mudah dipahami. Selain itu, ia dan teman-teman lainnya mendapat ilmu baru," kata Keyla.

Adalagi, Wakil Kepsek turut sumbang komentar. Ia mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa berjumlah sepuluh orang itu. Dengan adanya penyuluhan seperti ini, siswa tahu apa itu narkoba dan bagaimana bentuknya. Ditambah lagi paparan materi di suguhkan menggunakan infokus, sehingga siswa dapat melihat langsung bentuk dari narkotika dan sejenisnya.

“Bagus, seluruh siswa SMPN 02 Salo dapat mengikuti penyuluhan. Mulai dari kelas 7 hingga 9.  Untuk kedepan materi yang disampaikan bisa lebih dirincikan lagi. Tapi untuk keseluruhan sangat bagus,” tutupnya.

 Editor : DIKA CAHAYA PUTRA