Lingkungan

BRG Terkesan Tata Kelola Air Gambut Perkebunan PT MAS

BENGKALIS (MR) - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Fuad Nazir dan rombongan, Kamis (23/2/2017) terkesan dengan sistem tata kelola air gambut di areal perkebunan milik PT Meskom Agro Sarimas (MAS).

Setelah menggelar pertemuan di Kantor Bupati Bengkalis, rombongan Kepala BRG didampingi Plt Sekretaris Daerah Bengkalis Arianto, langsung menuju areal perkebunan PT MAS. Lokasi pertama yang dipantau adalah pintu klip pengaturan air yang ada di lokasi tersebut.

Di lokasi itu, rombongan BRG dari Jakarta maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, disambut Direktur Opersional, Frengky, General Manager, Hirawan dan Deputi General Manager, Suyetno. Pada kesempatan itu, Kepala BRG Fuad Nazir menggali informasi tentang sistem penatakelolaan air gambut yang telah dibangun dan dioperasionalkan oleh PT MAS.

Sistem tata kelola air gambut di areal perkebunan yang difungsikan oleh PT MAS, bisa menjadi acuan bagi pemerintah maupun swasta terutama pemilik perkebunan. Jika air gambut telah dikelola dengan baik, menyebabkan tanah tetap lembab sehingga mampu mencegah kebakaran lahan, terutama di lahan gambut.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 1 tahun 2015, BRG diberi mandat untuk memfasilitasi dan melakukan upaya koordinasi restorasi 2 juta lahan gambut yang telah terdegradasi di tujuh provinsi hingga tahun 2020. “Pemantauan dan peninjauan lahan gambut termasuk sistem tata kelola air, merupakan bagian upaya kami mencari data di lapangan,” ungkap Fuad Nazir.

Selain memantau langsung lokasi sistem tata kelola gambut, menurut rencana Badan Restorasi Gambut akan memasang alat pemantau air yang terkoneksi dengan pusat pemantau di Jakarta maupun Pekanbaru. Jadi kata Kepala BRG Faud Nazir, kepala daerah baik itu gubernur maupun bupati, bisa memantau ketinggian air di lahan gambut.

Dikatakan jajaran manajemen PT MAS, penatakelolaan air di areal perkebunan milik PT MAS seluas 7.500 hektar berupa kawasan plasma dan inti, tergolong baik. Genangan air di kanal-kanal, tidak hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban air guna mencegah kebakaran lahan. Namun juga dimanfaatkan untuk bahan baku air minum kemasan dan suply pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis terutama saat musim kemarau.

Turut hadir dalam peninjauan lokasi PT MAS, diantaranya Prof Ashaludin Jalil Deputi IV Badan Restorasi Gambut Dr Harris Gunawan, Kepala Dinas LHK Riau, Martin. Sedangkan dari Bengkalis, Asisten Perekonomian Heri Indra Putra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arman.*** (halloriau)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan