Nasional

RAJA SALMAN: Turun dari Mobil, Raja Salman Akan Disambut Tari Saman Aceh

JAKARTA (MR) - Kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud, juga dimanfaatkan untuk ajang promosi budaya Indonesia. Diplomasi budaya itu mulai ditampilkan sejak Raja Salman masuk ke Kota Bogor.

Prosedurnya sama seperti saat menyambut PM Jepang Shinzo Abe. Hanya, kali ini personel yang dilibatkan lebih banyak. Terutama, para siswa yang akan ikut menyambut.

Informasi yang diperoleh, ada 50 ribu siswa se-Bogor yang akan menyambut raja. Termasuk para santri dari sejumlah pesantren dan Madrasah.

"Ini sekaligus memotivasi mereka, karena melihat pemimpin negara," terang Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala.

Dia membenarkan, jumlah siswa yang terlibat memang sekitar 50 ribu dan dikoordinir Wali Kota Bogor Bima Arya. Penyambutan kenegaraan akan dimulai dari gerbang depan Istana Bogor.

Melibatkan paspampres dengan gaya modern maupun tradisional. Tidak ketinggalan pasukan berkuda ikut mengawal. Penyambutan tersebut sudah dilakukan saat kunjungan beberapa kepala negara sebelumnya.

Kemudian, raja juga akan disambut dengan suguhan budaya Indonesia. Dua tarian akan ditampilkan di hadapan raja. Pertama adalah tari Saman dari Aceh yang akan tampil begitu raja turun dari mobilnya.

Tari kedua, yakni tarian Zapin Melayu, akan ditampilkan saat jamuan makan siang kenegaraan. "Koreografernya Denny Malik," sambungnya.

Denny Malik sendiri mengungkapkan kesiapannya menyambut sang raja. Untuk prosesi penyambutan, sebanyak 40 orang pemusik dan penari akan membawakan Rampak Gendang Nusantara. Alat musik rapai khas Aceh berpadu dengan dol Bengkulu mengiringi tarian Melayu Darussalam.

”Di dalamnya ada elemen Riau, Palembang, Minang,” tutur Denny yang saat dihubungi kemarin (28/2) malam baru saja menyelesaikan rehearsal.

Satu lagi, Tari Zapin yang akan ditampilkan pada saat jamuan makan siang. Tarian yang berasal dari Arab itu dikreasikan dengan sentuhan Melayu. Denny menyiapkan 10 penari.

”Sambil menari, mereka juga membawa rapai. Secara koreografi lebih variatif dan cantik,” ujar pria 54 tahun yang juga dikenal sebagai penyanyi itu.

Durasi masing-masing pertunjukan sekitar lima menit. Kesemuanya ditampilkan oleh penari dan pemusik laki-laki.

Bagi Denny, mendapat kepercayaan untuk menampilkan pertunjukan seni di hadapan tamu negara merupakan tanggung jawab dan kebanggaan tersendiri.

”Saya dihubungi langsung oleh pihak istana seminggu lalu. Waktunya agak mepet untuk latihan, tapi kami sangat bersemangat. Sebagai koreografer, suatu kebanggaan menjadi duta seni membawa nama negara,” ungkapnya.

Pria berdarah Padang ini sejak zaman Presiden Soeharto sudah sering diminta menampilkan performance di hadapan tamu negara maupun event Internasional.

Diantaranya SEA Games, Asian Games, Sidang Umum Interpol di Nusa Dua, Bali yang dihadiri perwakilan 167 negara November 2016 lalu.*** (okezone)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan