Peristiwa

Angkut 500 Ton Bibit Sawit, KLM Hati Mulia Abadi Tenggelam di Selat Rengit

SELATPANJANG (MR) - Kapal Layar Motor (KLM) Hati Mulia Abadi berkapasitas 279 gross ton (GT) dilaporkan tenggelam di Selat Rengit atau persis di dekat pelabuhan Semukut Kecamatan Pulau Merbau dan Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat pada Rabu (20/9/2017) sekitar pukul 15.35 wib. Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun satu unit kapal beserta isinya 500 ton bibit sawit tenggelam dan belum berhasil ditarik keluar dari dasar sungai.

Berdasarkan surat jalannya, kapal tersebut berlayar dari Sitete, Kalimantan Barat menuju Lubuk Gaung, Kota Dumai. Saat tiba di Selat rengit tiba-tiba kapal kayu tersebut menabrak sesuatu hingga membuat lambung sebelah kanan kapal bocor. Kapten berusaha menepikan kapal, tetapi karena kebocorannya cukup besar membuat air sangat cepat masuk ke dalam kapal dan membuatnya tenggelam seketika.

Kapten kapal bersama 5 Anak Buah kapal (ABK) langsung meminta bantuan. Setelah mendapatkan informasi tentang tenggelamnya kapal tersebut, Polsek Tebinggtinggi Barat langsung turun ke lokasi. Karena seluruh orang didalam kapal berhasil selamat, maka untuk proses lebih lanjut, Polsek Tebinggtinggi Barat langsung mengkoordinasikan tenggelamnya kapal itu ke Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang. 

"Kita mendapatkan laporan dari masyarakat dan langsung turun untuk melihat situasi yang terjadi terhadap Kapal," ungkap Kapolsek Tebingtinggi Barat, Ipda Aguslan SH, Kamis (21/9/2017) kemarin.

Agar keberadaan kapal tersebut dapat diketahui kapal dan masyarakat yang melintas di Selat Rengit, pihak Polsek meminta kepada pemilik kapal untuk memasang lampu dan tanda yang jelas. "Dengan dikasih tanda, kapal lain tidak tersangkut di kapa, yang karam itu," tambahnya.

Pemilik KLM Hati Mulia Abadi, H Mapangile yang tiba di Selatpanjang mengaku sudah sering melewati wilayah Kepulauan Meranti untuk mengangkut bibit sawit tersebut. Dia menyebutkan hanya memiliki usaha pengantaran barang menggunakan kapal saja.

"Tak tahu juga bibit sawit ini untuk apa. Kita hanya mengantar saja dari Sitete, Kalimantan Barat menuju Lubuk Gaung, Kota Dumai. Kami sudah sering lewat sini, tapi baru ini kapal kami nyangkut benda keras yang membuat kapal Karam. Kita juga belum tahu tersangkut apa hingga kapal menjadi bocor," akunya. (halloriau)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan