Ekonomi

Ketika USD Menguat di Asia, Rupiah Dibuka Galau

Nilai tukar rupiah terhadap USD dibuka mixed (variatif) ketika mata uang Negeri Paman Sam menguat di perdagangan Asia. Foto/Ist

JAKARTA (MR) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pagi hari ini dibuka mixed (variatif) ketika mata uang Negeri Paman Sam menguat di perdagangan Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sesi pagi dibuka di level Rp13.524/USD atau melemah dari posisi penutupan sebelumnya yang berada pada level Rp13.500/USD. Rupiah sendiri bergerak dengan kisaran level Rp13.513-Rp13.528/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan perdagangan hari ini berada di level Rp13.500/USD atau menguat tipis, namun pad apukul 10.00 WIB melemah ke level Rp13.510/USD dengan kisaran level Rp13.500-Rp13.515/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.514/USD atau stabil dari posisi perdagangan kemarin yang berada di level Rp13.515/USD.

Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka di level Rp13.513/USD atau menguat dari posisi penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.530/USD.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (30/11/2017), USD menguat di perdagangan Asia setelah data pertumbuhan ekonomi AS cukup optimistis, namun berada di jalur untuk kerugian bulanan terhadap beberapa mata uang karena investor terlihat masih hati-hati menyaksikan kemajuan peraturan reformasi pajak AS.

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingan utamaya, naik 0,1% ke level 93.255. Namun, turun 1,4% untuk November. 

Data pada Rabu menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan semula pada kuartal ketiga, mencatat kenaikan tercepat dalam tiga tahun, karena peningkatan investasi bisnis pada persediaan dan peralatan mengimbangi moderasi dalam belanja konsumen.

"PDB kuartal ketiga direvisi naik, dan kami juga memiliki kepercayaan konsumen pada hari lain yang benar-benar hebat, tertinggi 17 tahun," kata Jeff Kravetz, ahli strategi investasi regional Bank Wealth Management.

"Selain data ekonomi yang bagus, menurut saya sebagian besar investor fokus pada tagihan pajak. Jika lulus, itu harus memberi kenaikan USD karena reformasi pajak adalah fokus investor pada sebagian besar tahun ini," imbuhnya.

Poundsterling terhadap USD berdiri tegak di perdagangan Asia hari ini dengan harapan bahwa Inggris dan Uni Eropa akan mencapai kesepakatan Brexit. Pound terhadap USD stabil di level 1,3414 setelah naik setinggi level 1,3449 semalam, tertinggi sejak 28 September dan naik 1% untuk bulan ini.

Euro terhadap USD naik 0,1% menjadi 1,1854, bersiap untuk mendapatkan kenaikan 1,8% untuk bulan tersebut. USD menguat 0,1% terhadap yen menjadi 112,00, namun turun 1,5% untuk bulan ini, karena investor terus memantau ketegangan di semenanjung Korea Utara setelah peluncuran rudal terbaru Pyongyang.***(Sindonews)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan