Menjawab Pertanyaan Kenapa Jonan, Rizal R & A Baswedan Di-reshuffle
Seorang Menteri ESDM harus tau apa yang harus dilakukan dan apa yang salah dalam mengelola energi Indonesia. Sudirman Said dengan background akutansi, memang tak akan terlalu maksimal menguusi ESDM, kalah posisi tawar dengan yang menggantikannya Archanda Tahar, memiliki 3 hak paten pada pengembangan migas lepas pantai.
Bahasan nama-nama menteri selanjutnya yang terkena reshuffle menjadi terlalu mudah ditebak. Marwan Djafar, Menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, tertinggal pesawat Garuda dan ngomel-ngomel. Digantikan Eko Putro Sandjojo. Kampetensi kurang, bikin malu dan ribut.
Rizal Ramli, ribut dengan siapa saja, kepret. Dari ribut dengan Sudirman Said sampai Gubernur DKI. Sementara apa yang sudah dihasilkan seorang Rizal Ramli, hampir tidak ada. Selain kurang berkompeten, loyalitas terhadap Presiden juga minim. Sekali lagi, menteri itu pembantu Presiden, jadi harus membantu. Bukan malah membantah di media, seperti yang dilakukan Rizal Ramli soal pembangkit listrik 35 ribu watt.
Bahwa kemudian ada yang mengaitkannya dengan Ahok dan reklamasi, saya bisa pastikan itu hanya kebetulan. Karena pada dasarnya Rizal Ramli suka ribut dan semua diurusi. Saya pernah hadir di presentasi capaian selama setahun menjadi menteri, dia datang tanpa slide. Padahal Jonan, Bu Susi dan Mentan semuanya menggunakan slide.
Sementara Yudi Khrisnandi ngurusin Pokemon, Menteri Agraria nyaris tak terdengar.
Kesimpulannya, kompetensi, loyalitas dan berhubung Presidennya Jokowi, ada satu tambahan lagi yakni gebrakan perubahan. Kerja kerja kerja.
Begitulah kura-kura
sumber: seword.com
