Lifestyle & Entertainment

'Orang Kaya Baru' yang Hangatkan Hati

Salah satu adegan Film Orang Kaya Baru
MONITORRIAU.COM - Pagi di rumah keluarga ini adalah pagi yang kita umumnya alami. Ibu (Cut Mini) berdaster menyiapkan sarapan, Bapak (Lukman Sardi) sarungan jongkok di halaman memperbaiki kipas angin, dan anak-anak antre ke kamar mandi. Mereka adalah si sulung, Tika (Raline Shah), dan si tengah, Duta (Derby Romero) yang bersiap kuliah; serta si bontot, Dodi (Fatih Unru) yang bersiap ke sekolah.
 
Rumah keluarga ini sederhana saja, berada di gang sempit yang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Terasnya adalah tempat bapak, tiap usai makan malam, mendengar Apatis, lagu favorit dari tahun 1978 yang dinyanyikan Benny Soebardja.
 
Di dalam rumah sederhana itu ada kehangatan. Mereka makan bersama tiap sarapan dan makan malam sambil berdiskusi tentang apa saja. Kalau pas ada menu ikan, anak-anak akan memberikan potongan kepala ikan mereka kepada Bapak sehingga di piring Bapak bisa terkumpul tiga kepala ikan selain satu ikan utuh milik Bapak.
 
Ini kepercayaan yang Bapak pegang, jika ingin pintar cari duit maka bagian kepala, entah itu ikan, ayam, kambing; musti dimakan. Anak-anak tidak mempercayai hal itu.
 
Pasalnya selama ini Bapak, sang pencari nafkah utama, makan kepala ikan, toh hidup mereka gini-gini aja. Tika yang nyeletuk demikian, tapi segera dia temui Bapak di teras untuk minta maaf.
 
Kehidupan mereka boleh dibilang pas-pasan. Bapak kerja di bengkel. Ibu membuat kue untuk dititipkan di warung-warung. Namun demikian bapak dan ibu tak mau "berhemat" urusan sekolah anak-anak.
 
Ketiganya disekolahkan dan dikuliahkan di kampus dan sekolah terbaik, walau konsekuensinya mahal. Konsekuensi lain, anak-anak jadi murid termiskin di sekolah mereka, dan tak jarang jadi sasaran empuk bully kawan-kawan.
 
Tentu saja ketiganya berangan-angan punya kehidupan yang tidak sepas-pasan ini. Tika pasti bakal menggunakan gadget tercanggih untuk membuat presentasi desain arsitektur di kampusnya, Duta bisa membuat pertunjukan teater di tempat terbaik sekaligus mengerahkan pemain teater profesional, serta Dodi bisa pakai sepatu Nike terbaru yang solnya tidak jebol ketika dikerjain kawannya dengan menempelkan permen karet ke lantai seperti sepatunya sekarang.
 
Apakah angan-angan itu terpenuhi? Ya, terpenuhi. Segera setelah Bapak ditemukan tak bernapas di teras, datang seorang pengacara yang ternyata pengacara Bapak. Dia mengabarkan Bapak selama ini merahasiakan hartanya yang sangat banyak. Sekarang harta itu diwariskan ke Ibu, Tika, Duta, dan Dodi.
 
Mereka harus menghabiskannya dalam beberapa term. Term pertama Rp 500 juta. Kalau sudah habis, bisa dicairkan lagi. Sampai berapa term? Lalu berapa total uangnya? Semua dirahasiakan.
 
'Orang Kaya Baru' memang bercerita tentang keluarga yang hidup pas-pasan, tapi bukan berarti mengeksploitasi sekaligus melebih-lebihkannya sampai-sampai perlu bawa tisu untuk nonton. Tidak, tidak, santai saja. Malah penulis skenario Joko Anwar menyuguhkan pilihan bahwa hidup yang demikian artinya musti kaya siasat yang dapat dijalani dengan hati ringan.
 
Ambil contoh, tiga bersaudara karakter kita itu suatu hari naik satu sepeda motor. Ketika dari jauh terlihat ada razia, Tika terpaksa turun dari motor, berjalan kaki sampai melewati kelompok polisi lalu lintas, sambil tetap pakai helm. Contoh lain, dengan bermodal amplop isi uang Rp10 ribu ketiganya masuk gedung tempat resepsi pengantin entah siapa, untuk bisa makan enak sepuasnya.
 
Joko Anwar piawai membuat detail natural, serta dialog yang sangat keseharian dan tidak berlebihan, untuk semua karakter. Dia sudah pegang formula ini sejak membuat skenario 'Arisan!' (2003), 'Janji Joni' (2005), 'Quickie Express' (2007), hingga melintas genre ke 'Modus Anomali' (2012), 'A Copy of My Mind' (2015), dan 'Pengabdi Setan' (2017). Semua berhasil.
 
Di Orang Kaya Baru, Joko Anwar dan sutradara Ody C. Harahap membuat karakter Tika sehingga kita bisa lihat Raline Shah pakai kaos oblong melar, celana pendek, dan rambut ditekuk di tengkuk, tak ubahnya anak gadis tetangga.
 
Bandingkan dengan peran Raline beberapa tahun lalu sebagai pendaki gunung yang rambutnya tergerai rapi dari masih naik kereta ekonomi, lanjut naik jeep terbuka sampai ke kaki gunung, saat mulai mendaki, hingga berhasil menapak puncak gunung. Rambutnya lurus terjaga macam lagi mengiklankan produk setrika rambut.
 
Atau karakter Ibu yang setiap hari cemong dengan tepung, hal pertama yang ingin dia beli begitu dapat uang kaget tak lain adalah beha sebab behanya sudah longgar karena keseringan ditarik Bapak. Ditarik Bapak. Rasanya kalau bukan Joko Anwar yang bikin skenario, kalimat ini tak akan pernah ada.
 
Duo Joko dan Ody berhasil mengedepankan komedi dari sisi yang tak terduga dalam narasi ini. Mereka pun cermat menjaga tempo komedinya agar tak kedodoran. Ody C. Harahap sebelumnya sudah menggarap komedi juga, antara lain, 'Kawin Kontrak' (2008), 'Ratu Kosmopolitan' (2010), 'Kapan Kawin?' (2015), 'Me vs Mami' (2016), 'Sweet 20' (2017), dan 'Siap Gan!' (2018). 
 
Terus terang saja, saya terkecoh dengan poster 'Orang Kaya Baru' yang mengesankan ini adalah komedi receh yang menjual celetukan-celetukan konyol tokoh polos.
 
Sulit menemukan petunjuk, walaupun kecil saja, bahwa poster ini tentang film yang narasinya yang keren, skenarionya rapi, aktor-aktrisnya bersinar dengan cara masing-masing, dan kesudahan filmnya membuat hati hangat.
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan