Opini

5 Kelompok yang Paling Takut Jika Ahok Terpilih Kembali Jadi Gubernur DKI

Nah pejabat di DKI yang suka kongkolingkong ini akan bertambah gemetaran, jika Ahok terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta, karena hal tersebut akan membuat Ahok lebih keras lagi, selain memang untuk menuju Jakarta yang baru, yang lebih baik lagi, ada target lain, yaitu jenjang yang lebih tinggi lagi, Presiden, paling tidak menjadi Capres dulu. Kapan itu, tentu tak jauh-jauh dari Pilkada 2017, yaitu Pilpres 2019, jikapun belum gool di tahun 2019, masih ada waktu bagi Ahok di tahun 2024, karena dalam Usia Ahok masih jauh dari 70 tahunan. Loh yang tua-tua saja masih pada mau maju di pilpres 2019, apa lagi bagi yang “muda-muda” atau lebih muda, tentu lebih wajar lagi. Maka jika Ahok punya target di Pilpres 2019 atau 2024 ya normal saja.

Ketiga, tempat-tempat hiburan ataupun tempat yang illegal lainnya, baik itu yang sudah permanent atau yang masih setengah permanen, apa lagi yang menempati tanah-tanah milik Negara di bantaran sungai atau rel kereta api, atau di manapun adanya, dan itu illegal di DKI Jakarta, maka siap-siap akan digusur oleh Ahok, dan dalam hal yang satu ini, Ahok benar-benar tak bisa diajak kompromi, walaupun hal tersebut rakyat miskin, bagi Ahok yang menempati tanah Negara yang illegal akan “disikat” habis. Hebatnya Ahok sudah mempersiapkan rumah susunnya, sebagai pengganti yang digusur, dan itu gratis. Luar biasa, jadi Ahok bukan hanya main gusur, tapi sudah memberikan solusinya.

Namun hal ini, tak mengurangi kebencian pada Ahok, mengapa? Karena kalau bukan Ahok yang menjadi Gubernur, belum tentu mereka digusur dan dipindahkan. Bagi mereka yang sudah biasa menempati ruang illegal dan sudah bertahun-tahun, kebanyakan mereka tak suka pada Ahok, makanya kalau Ahok menang lagi merekapun ketakutan, takut digusur Ahok.

Keempat, lawan politiknya atau bekas teman politiknya, yang merasa “dikhianati” oleh Ahok di partai Gerindera. Nah pihak yang satu inipun berusaha “menjegal” Ahok dengan memunculkan lawan yang sebanding dengan Ahok, dan lupa, kalau Ahok dikeroyok, Ahok akan menang telak, kecuali kalau lawan politik Ahok bersatu padu dan bergabung mencalonkan satu orang kandidat melawan Ahok, yang kekuatan elektabilits dan kepopulerannya tak jauh beda dengan Ahok, nah kemungkinan menang antara Ahok dengan lawannya akan fifty-fifty.

Bagi lawan politik Ahok, jelas Ahok adalah tantangan yang berat, hal ini tentu membuat lawan Ahok “putar otak” agar bisa mengalahkan Ahok. Jadi lawan politik Ahok, yang bisa jadi awalnya adalah teman Ahok juga, akan berusaha “mati-matian” untuk mengalahkan Ahok. Apa lagi Ahok adalam pilkada 2017 mendatang dari jalur independent. Klop sudah pertarungan berat ini.

Kelima, orang-orang atau lembaga yang besebrangan dengan Ahok, Ahok mau bagus atau tidak kinerganya itu tak penting, yang penting tahun 2017 mendatang, Ahok harus “dilumpuhkan”, Ahok harus dikalahkan, karena kalau Ahok menang lagi, Ahok akan semakin kuat kedudukannya, dan tentu saja keberanianpun akan bertambah, karena didukung rakyat Jakarta, maka orang atau lembaga yang bersebrangan dengan Ahok mau tak mau, harus berjuang keras mengalahkan Ahok.

Itulah 5 kelompok yang lagi uring-uringan jika Ahok menang lagi dalam Pilkada 2017 mendatang. Silahkan anda menambah sendiri, kelompok atau orang yang akan “panas dingin atau meriang” kalau Ahok menang lagi. Bagi saya, Ahok menang atau kalah, ya biasa saja, tak berpengaruh apa-apa. Sikap netral ini harus dimunculkan, agar tak salah penafsiran.

Mengapa harus demikian? Kalau tidak, bisa bahaya dalam demokrasi kita. Media apapun, termasuk media social, seharusnya netral, agar tak jadi keberpihakan dan seimbang dalam pemberitaan. Jangan sampai terjadi, kalau menulis, membuat berita atau mengkritik Ahok dianggap membenci, atau ketika menulis tentang bagusnya kenirja Ahok, lantas dianggap mendukung, hal tersebut tak boleh terjadi.*** (salafynews.com)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan