Riau

Walikota Dumai Pimpin Upacara Hari Pahlawan

Indonesia telah melewati taraf physical revolution dan taraf survival. Lantas Bung Karno tandaskan, sekarang kita berada pada taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya, investment of human skill, material investment, dan mental investment.

Dalam pandangannya, investasi keterampilan dan material amat penting. Akan tetapi, yang lebih penting lagi adalah investasi mental. Investasi keterampilan dan material tidak bisa menjadi dasar persatuan dan kemakmuran bersama tanpa didasari investasi mental. Tanpa kekayaan mental, upaya-upaya pemupukan keterampilan dan material hanya akan melanggengkan perbudakan.

"Bung Karno mengingatkan, kelemahan jiwa kita ialah, kita kurang percaya kepada diri kita sendiri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar-negeri, kurang percaya-mempercayai satu sama lain, padahal kita ini pada asalnya ialah rakyat gotong-royong, kurang berjiwa gigih melainkan terlalu lekas mau enak dan cari gampangnya saja. Dan itu semua, karena makin menipisnya rasa harkat nasional, makin menipisnya rasa national dignity, makin menipisnya rasa bangga dan rasa-hormat terhadap kemampuan dan kepribadian bangsa dan rakyat sendiri," tutur Zul As.

Dikatakan Zul As lagi, gerakan revolusi mental diharapkan bisa mendorong gerakan hidup baru, dalam bentuk perombakan cara berfikir, cara kerja, cara hidup, yang merintangi kemajuan, dan peningkatan dan pembangunan cara berfikir, cara kerja, dan cara hidup yang baik.

"Singkat kata, gerakan hidup baru adalah gerakan revolusi mental. Untuk menggembleng manusia Indonesia ini menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang Rajawali berjiwa api yang menyala-nyala. Itulah jiwa patriotisme progresif yang harus kita kobarkan dalam menghadapi tantangan dan persoalan pembangunan hari ini," sebutnya.

Dijelaskan Walikota. tantangan dan persoalan yang kita hadapi saat ini memang berat. Akan tetapi, tidak boleh putus pengharapan. Para Pahlawan Kusuma Bangsa mengajarkan pada kita arti penting perjuangan, ketabahan dan harapan. Bahwa barang siapa yang ingin memiliki mutiara harus kuat menahan nafas, dan berani terjun menyelami samudera yang sedalam-dalamnya.

"Melalui momentum Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2016, kita dapat mengambil makna yang terkandung di dalamnya dengan meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan kepada kita semua seperti Taqwa kepada Tuhan YME, pantang menyerah, jujur dan adil, percaya kepada kemampuan sendiri serta kerja keras untuk membangun Indonesia yang sejahtera sebagaimana cita-cita para Pahlawan Bangsa,"harapnya.

Walikota Dumai mengajak, dengan suatu tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu-membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong, maka saya yakin bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang melanda, dan dapat menjadi bangsa pemenang dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Hal ini sejalan dengan Tema Hari Pahlawan 2016, yaitu ' Satukan Langkah Untuk Negeri '.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan