Kuliah Kerja Nyata

Mahasiswa KKN STIFAR Bagikan Bibit dan Penyuluhan TOGA

MONITORRIAU.COM - Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu implikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. 
 
Fokus pengabdian masyarakat dalam KKN STIFAR (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi) Riau 2021 di Desa Kualu adalah untuk mengenalkan masyarakat tentang pengolahan bahan alam untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi COVID-19 yang juga berkhasiat dalam membantu pemulihan berbagai penyakit.
 
Pada hari Jumat (9/7/2021) Mahasiswa KKN STIFAR Riau kelompok 4 di Desa Kualu melakukan kegiatan penyuluhan sekaligus membagikan bibit TOGA (tanaman obat keluaga) yang nantinya dapat dirawat dan dipanen hasilnya kemudian diolah sesuai cara yang sudah dipaparkan saat penyuluhan. 
 
Bibit yang dibagikan adalah tanaman jahe, kunyit, dan kencur yang tersebar luas dan mudah diperoleh sebagai bumbu dapur. 
 
Pembagian bibit toga ini dilatarbelakangi oleh tingginya minat masyarakat dalam menggunakan bahan obat alami yang berasal dari tumbuhan karena ketersediaan yang berlimpah. 
 
Selain itu efek sampingnya juga lebih kecil daripada obat sintetik yang sering dikenal dengan obat kimia. 
 
Khasiat immunomodulator banyak dilakukan dalam upaya pengembangan obat herbal dalam peningkatan daya tahan tubuh terhadap gangguan kesehatan yang berprinsip pada aktivitas komponen sistem imun, sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.
 
Kegiatan ini dilakukan di Masjid Nurul Iman Dusun 1 Desa Kualu pada pukul 14.30 WIB, diawali dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci alquran dari remaja mesjid. 
 
Kemudian kata sambutan oleh ketua KKN Kelompok 4 agar lebih mengenalkan diri kepada masyarakat yang dilanjutkan pemaparan materi terkait khasiat toga yang akan dibagikan oleh mahasiswa. 
 
Setelah memasuki waktu ashar, masyarakat dan mahasiswa sholat berjamaah. 
 
Selepas sholat, mahasiswa mendemonstrasikan cara pembuatan jamu dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam pembuatan jamu seperti mengaduk, menyaring dan merajang bahan. Jamu yang sudah jadi diberikan kepada seluruh masyarakat yang hadir yaitu 34 orang. 
 
Ketua pengurus masjid yang kerap disapa Wahyuzan turut hadir dalam pembuatan jamu dan sangat mendukung kegiatan positif seperti ini.
 
“Apapun kegiatan yang membawa manfaat, akan kami dukung sebisanya. Untuk pembuatan jamu sudah pasti sangat disenangi warga, karena warga suka kegiatan masak terutama dengan pemanfaatan tanaman herbal,” Ujar Wahyuzan. 
 
Acara ditutup dengan pemberian bibit dan makan bersama, makan bersama ini bisa diselanggarakan berkat kerja sama dengan organisasi Relawan Muda Riau. 
 
Mahasiswa juga melakukan penyuluhan, pemberian bibit dan konsumsi secara door to door.
 

 

 

 

 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan