Food & Traveler

Mengenal Castella Cake dan Sejarahnya, Wagashi Jepang Asal Portugal

Ilustrasi google

MONITORRIAU.COM - Jepang memiliki makanan manis yang beragam. Kudapan ini biasa dikenal dengan istilah wagashi.

Salah satu wagashi populer di Jepang adalah castella cake. Sekilas, bolu ini terlihat sama seperti sponge cake.

Bagian luar bolunya berwarna kecoklatan hampir menghitam, sementara dalamnya berwarna kuning.

Dilansir dari Japan Travel, castella cake memiliki tekstur yang lembut dan padat. Bolu manis ini biasa disajikan sebagai camilan minum teh pada sore hari.

Resep castella cake mengalami perubahan selama bertahun-tahun. Namun, bahan dasar bolu ini masih tetap sama, yakni tepung, gula, dan telur.

Adonan castella cake mulanya dipanggang tradisional menggunakan bingkai kayu sehingga menghasilkan kerak kecoklatan di permukaan bolu.

Castella cake tidak menggunakan mentega sama sekali. Meski begitu, teksturnya lembut dan bagiannya terdapat glasir karamel atau madu, yang memang digunakan untuk membuat adonan.

Ada juga castella cake khas Taiwan. Teksturnya mirip chiffon cake, tidak terlalu padat seperti castella cake asal Jepang.

Castella berasal dari Portugal

Meski populer di Jepang, khususnya Nagasaki, castella cake nyatanya tidak sepenuhnya berasal dari Jepang, melainkan Portugal.

Castella cake pertama kali diperkenalkan ke Nagasaki pada abad ke-16. Misionaris yang membawa bolu ini juga mengenalkan hal lainnya, seperti senjata api, tembakau, dan labu.

Tidak sedikit pelaut asal Portugal yang sengaja membawa castella cake sebagai bekal makanan selama berada di laut. Alasannya, bolu ini dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Sejarah castella cake berlanjut saat para pendeta menawarkan kudapan ini sebagai hadiah kepada penduduk setempat.

Saat itu, castella cake dikenal sebagai Pao de Lo di Portugal dan diperkenalkan dengan nama Pao de Castela di Jepang yang berarti roti dari Castille, diambil dari nama wilayah di Spanyol.

Bolu lembut ini kemudian dikenal dengan nama castella cake atau kasutera dalam penyebutan bahasa Jepang.

Apa Itu Can Cake, Kue Buah dalam Kaleng yang Populer di Jepang?

Tempat pertama kali castella cake masuk ke Jepang, yakni Nagasika, menjadi satu-satunya wilayah yang terbuka untuk orang asing pada era Edo (1603-1867).

Sebelumnya, pemerintahan Keshogunan Tokugawa melarang perdagangan luar negeri. Nagasaki pun mendirikan pulau pelabuhan yang disebut Dejima sebagai area tertutup untuk menampung pedagang asing.

Jepang kemudian berdagang dengan beberapa negara, seperti Belanda, Portugis, dan China pada 1634-1854 di Dejima.

Pada 1639, pemerintah Jepang melarang Portugis masuk ke Nagasaki. Namun demikian, castella cake asal Portugis tetap menjadi makanan pokok di Jepang.

Castella cake kemudian menjadi populer di kalangan Keshogunan Tokugawa, disajikan juga kepada Komodor Matthew Perry selama negosiasi di Yokohama pada tahun 1854. Sementara itu, Dejima dihapuskan dan pulau itu diintegrasikan ke dalam kota Nagasaki.

Meskipun Dejima bukan lagi sebuah pulau, castella cake tetap populer di Nagasaki hingga saat ini."*** (KOMPAS.com) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan