Opini

Matematika Bukan Momok

DIANA MAHARDHIKA, S.Pd

Oleh: DIANA MAHARDHIKA, S.Pd

BUKAN Rahasia umum, seringkali pelajaran matematika dianggap sebagai "momok menakutkan" bagi peserta didik. Bahkan perkembangan pembelajaran matematika di Indonesia masih sangat memprihatinkan karena kurang diminatinya mata pelajaran yang satu ini. 

Hal itu dapat dilihat dari kemampuan setiap siswa yang hasil belajarnya masih banyak di bawah rata-rata. Hanya beberapa siswa saja yang dapat menguasai matematika dengan baik di kelas. Dapat dilihat dari prestasi siswa di setiap kenaikan semester.

Mengapa banyak siswa yang menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sangat sulit? Hal itu dikarenakan mereka sudah menanamkan pernyataan bahwa “Matematika itu sulit” sedari awal sehingga pikiran siswa menjadi terisolasi dan enggan untuk belajar matematika. 

Padahal Matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang menjadi dasar dari ilmu lain, sehingga matematika itu saling berkaitan dengan ilmu lainnya. Dan matematika juga merupakan ilmu dasar yang benar-benar mengolah otak. Sehingga matematika sering disebut sebagai ibu dari ilmu pengetahuan.

Sebagai pengajar penting rasanya untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan agar peserta didik senang belajar matematika. Untuk itu saya coba merangkai beberapa tipsnya:

1. Menjadi guru yang menyenangkan. Guru yang menyenangkan tentu membuat suasana belajar menjadi lebih bersemangat. Karena tidak jarang siswa ketika berada di sekolah akan merasa semangat belajar jika guru yang mengajar dapat memahami diri siswa dengan baik. Guru harus mampu menekan emosinya pada peserta didik yang memiliki kemampuan kurang. 

2. Guru Humoris. Stigma di dunia pendidikan sudah tertanam jika guru matematika itu adalah guru "killer" dan tegang dalam mengajar. Nah tidak salah rasanya dalam pembelajaran diselingi dengan candaan agar peserta didik tidak tegang. Guru matematika harus mempunyai jiwa humoris dan punya empati karena kadangkala guru juga menjadi tempat curhat peserta didik. Hal ini tidak jadi masalah, selama mereka dapat menjadi nyaman belajar matematika.

3. Mengupayakan moving class. Untuk mengganti suasa belajar agar tidak merasa bosan dengan situasi di kelas terus menerus. Sesekali boleh saja guru mengajak peserta didik untuk belajar di taman, lorong baca atau pun di perpustakaan.

4. Jangan Membebani Dengan Tugas. Sudah bukan rahasia lagi jika banyak guru matematika yang membebani peserta didik dengan tugas serba PR yang menumpuk. Hal ini bakal membuat peserta didik jenuh dan malah menjauh. 

Prinsip saya lebih baik memberi 2 tugas namun dapat dipahami dari pada memberi 10 tugas tetapi tidak ada yang dipahami peserta didik. 

5.   Tak Memaksa Harus Pintar. Salah kaprah sering terjadi dalam belajar mengajar. Sering kali guru memaksa peserta didik harus pintar dan menguasai  sepenuhnya pelajaran, terutama pelajaran matematika. Seharusnya guru tidak memaksakan peserta didik untuk menjadi pintar matematika, cukup dengan selalu menunjukkan kepada peserta didik bahwa konsep matematika selalu digunakan pada kehidupan sehari-hari. 

Demikianlah tips yang bisa diaplikasikan dalam mengajarkan matematika agar peserta didik kita bisa lebih antusias dan cepat paham atau mengerti dengan materi yang diajarkan. Sehingga peserta didik tidak lagi menganggap matematika itu sebagai momok menakutkan. Semoga bermanfaat. ***

Penulis adalah DIANA MAHARDHIKA, S.Pd merupakan GURU MATEMATIKA di SMP NEGERI 1 MANDAU berdomisili di Kota Duri. 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan