Riau

MALAYA Research and Development Taja Gerakan Kemas Kampoeng Dalam Musyawarah Ilmiah

DUMAI (MR) - Bertempat di Max One Hotel Dumai, MALAYA Research and Development telah dilaksanakan kegiatan Musyawarah Ilmiah dalam Gerakan Kemas Kampoeng; Merenung Kembali Suak Sungai Bandar Dumai dan Sekitarnya, (27/6).

Pemerintah Kota Dumai dalam hal ini diwakili oleh Asisten 1 dalam sambutannya, mengajak semua pihak yang terkait untuk dapat secara bersama memulihkan kerusakan lingkungan yang ada di kota Dumai.

"Kita perlu memberikan kesadaran dan inspirasi bagi generasi saat ini untuk dapat menjaga dan melestarikan ekosistem lingkungan di kota Dumai baik laut, sungai, daratan, dan udara guna masa depan dan keberlangsungan kehidupan generasi yang akan datang," ujarnya.

Kemudian, Ilham Marican selaku Direktur Eksekutif MALAYA Research and Development dalam pemaparan hasil observasinya menyampaikan bahwa, Industrialisasi bertujuan menjadikan sektor industri yang mantap, kuat dan stabil melalui usaha terpadu yang melibatkan seluruh rakyat dengan berlandaskan azas demokrasi ekonomi, pemerataan dan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor dan tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kearifan lokal.

Ia juga menambahkan, industri-industri yang ada di kota Dumai seharusnya dapat menerapkan konsep ekologi industri yaitu: suatu cara yang mencoba mengintegrasikan sistem-sistem manusia yang penting dengan sistem alam; meminimalisasi penggunaan energi dan material; serta meminimalisasi dampak-dampak aktivitas manusia terhadap kerusakan lingkungan. 

"Kita telah menginventarisasi beberapa penyebab masalah atau sumber dampaknya yaitu dimulai dari proses pembangunan industri, air buangan/limbah cair yang mengalir ke sungai dan laut, kepulan asap pabrik/industri, limbah spent bleaching earth, fly ash bottom ash, hingga water management perusahaan," jelasnya.

Pada sesi Diskusi Ilmiah, Dr. Ir. H. Nuryasin Abdillah, M.Si selaku pakar ANDAL dalam paparannya mengatakan, perlu konsistensi dalam penerapan ANDAL perusahaan, kemudian untuk semua limbah yang dikeluarkan terkhusus limbah B3 harus masuk dalam ambang mutu yang ditentukan, karena jika tidak operasi peusahaan tersebut dapat dihentikan.

Disisi yang lain, Dr. H. Ahmad Rozai Akbar, MH sebagai pakar hukum menambahkan bahwa secara perspektif hukum, bentuk keresahan yang dirasakan sudah merupakan bagian dari pelanggaran. Kita tahu bahwa sungai dan pantai merupakan sumber peradaban orang-orang kita terdahulu, maka daripada itu kelestarian sungai dan pantai hendaknya harus tetap terjaga kelestariannya. 

"Terkait dengan limbah apalagi limbah B3, jika tidak dikelola sebagaimana mestinya maka dapat dikenakan sangsi pidana," katanya.

Terakhir, pakar lingkungan hidup Dr. Elviriadi, S.Pi., M.Si selaku keynote speaker dalam kegiatan ini mengajak semua pihak terkait untuk memulihkan kerusakan lingkungan yang ada di Kota Dumai. 

Langkah-langkah pencegahan dan penanganan limbah yang efektif perlu dilakukan oleh pemerintah setempat, otoritas lingkungan, dan industri. Ini termasuk penerapan regulasi yang ketat, investasi dalam teknologi pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan serta peningkatan kesadaran lingkungan di antara perusahaan dan masyarakat. 

Komunikasi yang terbuka antara pemerintah, industri, dan masyarakat juga penting untuk menemukan solusi bersama yang berkelanjutan. 

"Dampak dari pencemaran lingkungan terhadap masyarakat, kesehatan dan ekosistem lingkungan sangat serius dan tidak dapat diabaikan," tegasnya.

Setelah selesai acara diskusi ilmiah, ketika ditemui awak media, Direktur Eksekutif MALAYA Research and Development Ilham Marican menambahkan, kegiatan ini diselenggarakan adalah momen untuk memberitahukan hasil observasi lapangan mereka dengan pihak-pihak terkait khususnya kepada industri yang masuk dalam data observasi, dan malaya ingin seluruh pihak bisa kooperatif dan secara bersama menyelesaikan persoalan kerusakan lingkungan yang terjadi guna mengemas kampoeng menjadi lebih baik dan lestari. 

"Untuk pihak industri yang telah hadir dalam acara ini, kita mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi mereka, dan bagi yang tidak hadir kita akan memberitahukannya lewat surat," tuturnya.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan