Dunia

Mengenal Sosok Muhammad Bin Salman, Putra Mahkota Saudi Termuda

pangeran muhammad bin salman. (©alriyadh.com)

MONITORRIAU.COM - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menobatkan Pangeran Muhammad bin Salman sebagai putra mahkota lewat dekrit kerajaan. Muhammad menggantikan Pangeran Muhammad bin Nayef yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

Penobatan ini bisa dibilang cukup mengejutkan karena dibuat secara tiba-tiba. Siapa sesungguh Muhammad bin Salman? Berikut ulasannya:

1. Menteri pertahanan termuda

Di usianya yang cukup muda, 31 tahun, Mohammad telah menduduki jabatan cukup menjanjikan. Dia pernah menjadi menteri pertahanan termuda di dunia. Selain itu dia juga pernah menjadi kepala dewan yang memimpin reformasi ekonomi Arab. Selama menjabat, Muhammad melakukan upaya untuk mendiversifikasi ekonomi negara yang didominasi oleh minyak kerajaan.

2. Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dan Saudi

Arab Saudi sudah sering dituding mendukung kelompok militan ISIS. Setelah ISIS melancarkan serangan ke Teheran, Iran, Negeri Mullah itu langsung menuduh Saudi sebagai dalang serangan.

Penobatan jabatan putra mahkota pun mengundang berbagai reaksi publik, salah satunya Iran. Negara tersebut menuding bahwa kenaikan jabatan Muhammad bisa disebut sebagai langkah kudeta secara halus.

3. Peran krisis Qatar

Keputusan penobatan jabatan tersebut dibuat tiga minggu setelah, Arab Saudi dan negara lain di Teluk Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Saudi menuding Qatar selama ini mendukung kelompok teroris. 

Hal ini kemudian membuat Saudi merasa perlu memperkuat diri dengan menobatkan generasi muda yang bakal memimpin Timur Tengah, salah satunya Muhammad.

4. Krisis kemanusiaan Yaman

Serangan udara yang dipimpin Saudi menyebabkan pembunuhan massal warga sipil di beberapa kesempatan, termasuk pemboman berulang-ulang di sebuah aula pemakaman yang ramai di Sana pada 2016, hingga menewaskan 140 orang.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Muhammad sebagai menteri pertahanan, Arab Saudi mengaku telah menjatuhkan bom klaster buatan Inggris di Yaman. Hal itu menyebabkan krisis kemanusiaan di Yaman.

5. Membeli yacht super mahal

Muhammad dikenal dengan sifat borosnya. Dia banyak dikritik publik karena membeli yacht seharga 550 juta dolar sambil terus melakukan langkah-langkah penghematan drastis di Saudi.

Muhammad membeli kapal pesiar sepanjang 440 kaki tersebut dari miliarder Rusia Yuri Shefler saat berlibur di selatan Prancis pada bulan Oktober 2016.

Selama periode yang sama, Muhammad juga telah membekukan kontrak pemerintah dan menurunkan belanja modal Arab Saudi sebesar 71 persen.***

 

Sumber: merdeka.com




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan