Dunia

Militer Rusia Mengklaim Sukses Uji Coba Rudal 'Setan 2'

Rusia mengklaim berhasil meluncurkan rudal 'Sarmat' yang disebut oleh NATO sebagai 'Setan 2' (Foto: Associated Press)

MOSKOW (MR) - Militer Rusia mengklaim telah berhasil melakukan uji coba kedua peluncuran peluru kendali (rudal) balistik antarbenua (ICBM) dengan kemampuan nuklir paling mutakhir. Uji coba tersebut diketahui dilakukan di Plesets, barat daya Rusia, yang cukup dekat dengan Lingkaran Arktik.

Rusia memberi nama rudal mutakhir itu RS-28 ‘Sarmat’ yang disiapkan untuk menggantikan rudal lama dari era Uni Soviet. Rudal yang disebut oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai ‘Setan 2’ itu sudah dikembangkan sejak 2011. RS-28 Sarmat diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir yang lebih banyak dengan jangkauan yang lebih jauh.

Sarmat adalah salah satu persenjataan nuklir yang diklaim tidak mampu dikalahkan yang sempat disebut Presiden Vladimir Putin dalam pidato nasionalnya pada awal Maret. Dalam pidato itu, Putin mengungkapkan sejumlah rudal lainnya yang sedang dikembangkan Rusia, antara lain rudal penjelajah dan sebuah rudal antarbenua hipersonik.

“Tidak akan ada, bahkan sistem pertahanan antirudal terbaru yang dapat mengancam kemampuan rudal kompleks milik Rusia, Sarmat,” ujar Vladimir Putin dalam pidato tersebut, dikutip dari ABC News, Sabtu (31/3/2018).

Sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, rudal Sarmat itu akan mulai diproduksi pada 2020 dan baru dapat digunakan pada 2021.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengaku pihaknya belum mendapatkan informasi atau notifikasi terkait peluncuran Sarmat. Juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Johnny Michael, menyarankan agar menanyakan informasi peluncuran itu kepada Kementerian terkait di Rusia.

“Saya ingin Anda mendapatkan informasi dari Kementerian Pertahanan Rusia yang harus menjelaskan di mana uji coba dilakukan dalam tahap-tahap awal program pengembangan rudal ICBM, dan seberapa jauh benda itu meluncur,” kata Johnny Michael, dinukil dari Independent.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengklaim rudal Sarmat memiliki berat total hingga lebih dari 200 ton. Rudal tersebut diyakini memiliki jangkauan hingga 25 ribu kilometer. Dengan jangkauan tersebut, Sarmat diprediksi dapat terbang melintasi Kutub Selatan untuk menyerang AS. (okezone)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan