Peristiwa

Fakta-fakta Menarik Gerhana Bulan Total 28 Juli

MONITORRIAU.COM - Gerhana bulan total terlama abad ini bakal terjadi 28 Juli akhir pekan ini. Indonesia menjadi salah satu lokasi yang menjadi saksi peristiwa alam langka itu. 
 
Badan Metereologi Kilmatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gerhana bulan total yang terjadi pada 28 Juli besok akan terjadi selama 103 menit. Seluruh wilayah di Indonesia dapat menyaksikan peristiwa alam tersebut.
 
"Terlama Abad ini! Puncak Gerhana Bulan Total akan terjadi selama 103 menit dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada tgl 28 juli 2018. BMKG akan melaksanakan pengamatan di berbagai titik di Indonesia dan menyiarkannya secara live," tulis BMKG di Twitter @infoBMKG, Rabu (25/7/2018). 
 
 
Berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui terkait gerhana bulan total terlama abad ini. 
 
1. Proses terjadinya gerhana bulan total
 
Gerhana bulan total terjadi dalam tujuh fase seperti ini:
 
- Gerhana mulai (P1) pada pukul 00.13 WIB
 
- Gerhana sebagian mulai (U1) pada pukul 01.24 WIB
 
- Gerhana total mulai (U2) pada pukul 02.30 WIB
 
- Puncak gerhana pada pukul 03.22 WIB
 
- Gerhana total berakhir (U3) pada pukul 04.13 WIB
 
- Gerhana sebagian berakhir (U4) pada pukul 05.19 WIB
 
- Gerhana berakhir (P4) pada pukul 06.30 WIB
 
 
2. Fase totalitas gerhana bulan total terlama di abad ini
 
Fase total dari gerhana bulan total 28 Juli mendatang mencapai 103 menit. Ini adalah yang terlama hingga lebih dari 100 tahun ke depan. Peristiwa gerhana bulan total terlama bakal terjadi lagi pada 9 Juni 2123 yang mencapai 106 menit. Namun gerhana ini tidak dapat diamati di Indonesia. 
 
Selanjutnya gerhana bulan total terlama juga dapat disaksikan pada 19 Juni 2141 yang mencapai 106 menit. 
 
3. Penyebab lamanya durasi gerhana bulan total 28 Juli
 
Lamanya durasi gerhana bulan total yang bakal terjadi pada Sabtu besok disebabkan oleh tiga hal. Pertama, saat puncak gerhana terjadi, posisi pusat piringan bulan dekat dengan pusat umbra bumi. 
 
Kemudian yang kedua, gerhana bulan total terjadi saat bulan di sekitar titik terjauh dari bumi yang disebut titik apoge. Berdasarkan perhitungan, bulan mencapai titik apoge pada 27 Juli 2018 pukul 12:44 WIB sejauh 406.223 km. Empat belas jam kemudian, tepatnya ketika puncak gerhana terjadi, jarak Bumi Bulan menjadi lebih dekat 270 km daripada saat di apoge tersebut. 
 
Penyebab yang terakhir, pada bulan Juli, sedang berada di sekitar titik terjauhnya dari Matahari, (aphelion), yaitu yang terjadi pada 6 Juli 2018 pukul 23.47 WIB dengan jarak 152 juta km. Pada saat puncak gerhana terjadi, jarak bumi-matahari lebih dekat 184 ribu kilometer dari saat di aphelion. Hal ini yang membuat durasi gerhana bulan total lebih lama.
 
4. Lokasi visibilitas gerhana bulan total
 
Seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati peristiwa alam ini. Begitupula di negara lainnya. Keseluruhan proses gerhana dapat diamati di Samudra Hindia, Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat, dan sebagian besar Afrika bagian Timur. 
Di bagian utara Amerika dan sebagian besar Samudra Pasifik tidak akan dapat mengamati keseluruhan proses gerhana ini.
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan