Opini

Ini Penjelasan Pakar Mantan, Kenapa Puan Tak Direshuffle...???

Tapi saya tidak puas dengan jawaban seperti itu, kalau Puan direshuffle dan Jokowi tidak apa-apa, kuat secara politik dan posisi tawar, mengapa tidak dipecat saja? Sebab jika PDIP tidak mendukung, partai lain pasti mau mengusung.

“Buat apa Mas? Hasilnya lho apa dari menghabiskan energi untuk itu? Toh posisi Puan di kabinet juga ga penting-penting amat,” pungkasnya.

Dari poin-poin penting diskusi tersebut, saya jadi paham mengapa Presiden Jokowi tidak mereshuffle Puan? Perumpamaan tumor jinak di otak adalah contoh sempurna dan sangat masuk akal. Bedanya, jika tumor tersebut dioperasi akan sangat beresiko pada pengidapnya, semetara kalau Puan direshuffle sebenarnya tidak masalah. Hanya yang pasti akan ada ribut-ribut politik dan pada akhirnya tidak kondusif atau produktif.

Jokowi orang Solo, beliau tipikal orang yang tidak mau ribut-ribut atau konfrontatif terbuka. Selain itu, jika melihat posisi Puan sebenarnya memang tidak penting-penting amat. Apa sih tugas Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan?

Saya melihat tugas Menko adalah koordinasi dengan kementerian yang dibawahinya. Namun kalau Menko nya mandul, menterinya bisa tetap jalan. Nah Puan membawahi Menkes, Menpora, Mendikbud, Mensos, Menteri perlindungan perempuan dan anak, Menristek, dan Menteri pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi.

Selama ini, saat salah satu kementerian tersebut menghadapi masalah, Jokowi biasanya yang menangani langsung. Contohnya saat pembekuan PSSI, Imam Nahrowi langsung koordinasi dengan Presiden. Dalam wawancara dengan Karni Ilyas, sempat dibahas soal pembekuan PSSI. Saya ingat betul Presiden bilang begini:




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan